Limbah Baterai Kendaraan Listrik Bisa Munculkan Sentra Ekonomi Baru

Reporter

Antara

Kamis, 3 Maret 2022 14:00 WIB

Pengemudi Grab tengah menukar baterai motor listrik di Gudang Grab Rental Cakung, Jakarta, Rabu, 23 Februari 2022. Untuk menyuplai tenaga lebih dari 8,500 unit armada kendaraan listriknya, Grab telah meluncurkan sejumlah titik Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Limbah baterai kendaraan listrik di Indonesia dianggap bisa memunculkan sentra ekonomi baru. Hal itu tak terlepas dari bahan baterai yang terbuat dari logam berharga, seperti aluminium, litium, kobalt dan mangan.

Informasi tersebut dibenarkan langsung oleh Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Syafrudin. Dirinya juga menjelaskan bahwa beberapa faktor yang membuat limbah baterai mobil listrik cukup berharga.

Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu pemerintah telah meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia. Nantinya, PT Nasional Hijau Lestari (NHL) bakal bertugas untuk mendaur ulang limbah baterai kendaraan listrik tersebut.

"Baterai kendaraan listrik potensial menjadi circular economy, karena di situ isinya logam," ujar dia dalam sebuah diskusi bertajuk Mimpi Produksi Kendaraan Listrik Nasional, dikutip Tempo dari situs berit Antara hari ini, Kamis, 3 Maret 2022.

Lebih lanjut Ahmad juga menyarankan agar pemerintah serius menata pengelolaan limbang baterai dengan baik. Ia pun berharap pengelolaan ini dilakukan oleh para pihak yang memiliki teknologi dan metodologi yang mumpuni.

Advertising
Advertising

Karena dengan begitu, limbah baterai kendaraan listrik bisa ditambang ulang untuk diambil kembali berbagai jenis logam yang masih berharga di dalamnya. Bahan logam bekas baterai itu nyatanya masih bisa didaur ulang untuk sesuatu yang lebih berharga.

Ahmad juga berharap pengelolaan limbah baterai kendaraan listrik ini bakal lebih baik ketimbang penanganan limbah aki bekas. Sejauh ini pengelolaan aki bekas itu dianggap kacau karena mengalir ke tangan mafia, yang akhirnya menghasilkan timah batangan, dan disetor ke sejumlah pabrik aki.

"Ini kan aki bekas kalau sekarang dengan konteks baterai kendaraan listrik, baterainya itu kan mengandung logam. Logamnya sangat bernilai tinggi, jadi sebenarnya tidak akan susah (pengelolaannya) sepanjang pemerintah tegas," tutup Ahmad.

Baca: Penerbitan Cukai Karbon Dianggap Bisa Picu Pasar Kendaraan Listrik

ANTARA

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

14 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

2 hari lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

2 hari lalu

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

3 hari lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

3 hari lalu

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

BYD telah berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang-cabang di Indonesia

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

3 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

4 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya