Lewis Hamilton berpose untuk foto bersama ibunya, Carmen Lockhart, seusai penobatannya sebagai Knight Bachelor oleh Pangeran Charles di Kastil Windsor di Windsor, Inggris, Rabu, 15 Desember 2021. Lewis tercatat sebagai pembalap keempat bergelar "Sir" dari Kerajaan Inggris, sebelumnya ada Sir Jack Brabham (1979), Sir Stirling Moss (2000), dan Sir Jackie Stewart (2001). Andrew Matthews/Pool via REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Juara dunia F1 tujuh kali Lewis Hamilton berharap denda dari FIA disalurkan untuk membantu meningkatkan keberagaman dalam olahraga bermotor.
Lewis Hamilton didenda karena tidak menghadiri upacara penghargaan gala FIA pada 2021. Pembalap F1 Inggris itu melewatkan presentasi badan olahraga bermotor itu setelah balap kontroversial musim 2021 di Abu Dhabi. Padahal tiga besar pembalap F1 wajib menghadiri acara itu.
Dalam balap F1 akhir musim lalu itu Lewis Hamilton gagal meraih gelar juara dunia ke-8. Gelar juara disabet rivalnya dari Tim Red Bull, Max Verstappen.
Menjelang pembukaan musim pertama 2022 di Grand Prix Bahrain, Hamilton bertemu dengan presiden baru FIA Mohammed Ben Sulayem.
"Akan ada denda terkait gala tersebut, tetapi kami sudah bekerja sama untuk memastikan uang denda diberikan kepada kaum muda dari latar belakang kurang mampu agar masuk motorsport," kata pembalap Tim Mercedes Lewis Hamilton di Reuters seperti dikutip hari ini, Minggu, 20 Maret 2022, dari Antara.
Satu-satunya pembalap F1 kulit hitam tersebut sangat mendorong keberagaman dan akses lebih luas bagi pemuda masuk motorsport. Apalagi dari kalangan kurang mampu secara ekonomi.
Lewis Hamilton membentuk sebuah komisi pada 2020. Tahun lalu dia membuat janji pribadi sebesar 20 juta poundsterling untuk yayasan baru yakni Mission 44. Yayasan ini mendukung kaum muda yang kurang terwakili di Inggris.