Surabaya Telah Mengoperasikan Bus Listrik Bekas KTT G20, Gratis untuk Lansia

Reporter

Antara

Selasa, 20 Desember 2022 12:00 WIB

Bus listrik yang menjadi transportasi angkutan pengumpan (shuttle) melintas di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu, 12 November 2022. Puluhan bus bertenaga listrik difungsikan untuk mendukung kelancaran mobilitas bagi para delegasi pada rangkaian kegiatan KTT G20 di Bali. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Kota Surabaya, Jawa Timur, dilaporkan telah mengoperasikan bus listrik bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Bus listrik tersebut merupakan kendaraan bekas Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali.

Bus listrik bekas KTT G20 ini memiliki ukuran yang lebih kecil ketimbang Trans Semanggi dan Suroboyo Bus. Transportasi listrik tersebut mengenakan tarif sebesar Rp 6.200 kepada setiap penumpang yang naik.

Namun ada beberapa kategori penumpang yang bebas biaya ketika naik bus listrik bekas KTT G20 ini. Beberapa di antaranya yang bisa mendapatkan akses gratis itu adalah veteran, lansia dan pelajar.

"Ini memang kebutuhan zaman, transisi energi fosil ke energi baru terbarukan. Selain menghadirkan transportasi umum yang nyaman dan terjangkau, aspek ramah lingkungan juga harus diperhatikan," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, dilansir Tempo.co dari Antara.

Kemenhub sendiri telah mengirimkan bantuan sebanyak 34 bus listrik kepada pemerintah Kota Surabaya. Akan tetapi, saat ini baru ada delapan unit bus listrik bekas KTT G20 yang dikirimkan, dan telah dioperasikan.

Advertising
Advertising

Pengoperasian bus listrik di Surabaya ini diapresiasi oleh Armuji atau yang akrab disapa Cak Ji. Menurut dia, transisi kendaraan konvensional ke listrik diharapkan menjadi solusi masalah subsidi BBM di APBN, serta sebagai upaya menghemat devisa.

"Tantangan pemulihan ekonomi pascapandemi sangatlah besar, jadi kami harus bergerak cepat serta inovatif. Pada prinsipnya pemerintah kota senantiasa mendukung program pemerintah pusat terkait transisi ke energi terbarukan," ujar dia.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tundjung Iswandaru menjelaskan bahwa bus listrik tersebut beroperasi melalui mekanisme kontrak kerja sama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub dengan Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI).

"Jadi itu semua yang berkontrak adalah Dirjen Perhubungan Darat dengan operator, dalam hal ini DAMRI," tutup dia.

Baca juga: Terlalu Banyak Subsidi, Insentif Kendaraan Listrik Diminta Dikaji Ulang

ANTARA

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

1 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

3 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

3 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

3 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

3 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

3 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

3 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

5 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya