TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhbu) telah mengirimkan bus listrik bekas Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 ke Kota Surabaya, Jawa Timur. Nantinya pemerintah bakal memberikan 34 unit bus listrik secara bertahap mulai Desember 2022.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru. Dirinya menjelaskan bahwa bus listrik tersebut telah digunakan untuk layanan transportasi di gelaran KTT G20 di Bali.
Bus listrik ini juga nantinya bakal bertugas mendukung sarana transportasi di Surabaya. Kemenhub bakal mengirimkan 25 unit terlebih dahulu ke pemerintah Surabaya. Karena operasi transportasi bulan ini hanya menyisakan 1-2 minggu lagi.
"Memang direncanakan Surabaya dapat sekitar 34 unit, tapi bertahap. Mungkin di tahun ini perkembangan terakhir (dikirim) 25 unit dulu, karena tahun ini beroperasinya kurang lebih sekitar 1-2 minggu. Setelah itu kan kontraknya di tahun berikutnya," kata dia, dikutip dari Antara.
Lebih lanjut Tundjung mengatakan pengoperasian bus listrik di Surabaya ini dilakukan melalui mekanisme kontrak kerja sama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub dengan Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI), sebagai pihak operator.
"Jadi itu semua yang berkontrak adalah Dirjen Perhubungan Darat dengan operator, dalam hal ini DAMRI," jelas dia.
Adapun dua rute operasional bus listrik di Surabaya, yakni Terminal Purabaya hingga menuju Kenjeran Park. Sedangkan rute kedua, kata Tundjung, dimulai dari Jalan Benowo hingga menuju ke Jalan Tunjungan.
"Karena kaitannya nanti kalau ada piala dunia, dia (bus listrik) bisa dikoneksikan ke GBT. Rute ini sedikit berubah dari awal. Awal kami mengusulkan dua rute, yaitu Surabaya-Perak dan rute kedua dari Purabaya ke arah MERR," ujar dia.
Tundjung juga memastikan bahwa pengoperasian bus listrik di Kota Surabaya ini telah mendapat dukungan penuh dari pemkot setempat. Nantinya, jelas dia, teknis operasoinalnya bakal dikoordinasikan dengan pihak operator secara bertahap.
Baca juga: Soal Direbut Singapura, Bagaimana Peran IMI Mempertahankan Formula E Jakarta?
ANTARA
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto