Harga Mobil Listrik Tinggi, Begini Ramalan CEO Stellantis Carlos Tavares

Reporter

Antara

Jumat, 6 Januari 2023 14:48 WIB

Carlos Tavares, chief executive officer of PSA Group, Prancis, 26 Februari 2020. REUTERS/Benoit Tessier

TEMPO.CO, Jakarta - Chief Executive Officer Stellantis Carlos Tavares mengingatkan banyak pabrik mobil bakal tutup apabila pasar otomotif terus mengalami penyusutan akibat harga mobil listrik yang tinggi.

"Produsen mobil akan berisiko kehilangan kekuatan harga saat pemulihan pasokan chip semikonduktor," kata Tavares di arena pameran teknologi CES 2023, Las Vegas, AS, dikutip dari Reuters hari ini, Jumat, 6 Januari 2023.

Komentar menarik bos produsen mobil Eropa Stellantis tersebut muncul seiring dengan mahalnya harga moibl listrik di pasar AS seiring kenaikan harga yang dipicu inflasi tinggi.

Bulan lalu, Stellantis memutuskan menghentikan operasi pabrik mobil di Belvidere, Illinois, AS, sampai waktu yang belum ditentukan. Ini dipicu biaya produksi yang tinggi.

Menurut Bos Stellantis Carlos Tavares, Industri otomotif harus keluar biaya 40 persen lebih tinggi untuk memproduksi mobil listrik.

"Tindakan serupa akan terjadi di mana-mana selama tingginya inflasi sebagai variabel biaya," ujar Tavares.

Sebuah survei pada September - Oktober 2022 yang digarap perusahaan konsultan Deloitte menunjukkan, banyak konsumen AS ingin membeli kendaraan listrik tapi terkendala kenaikan harga.

Survei itu menemukan hampir tujuh dari 10 calon pembeli mobil listrik di AS berharap harga mobil listrik kurang dari USD 50 ribu atau sekitar Rp 781 juta.

Bos Stellantis pun menyatakan jika pasar menyusut tentu produsen mobil tidak membutuhkan banyak pabrik mobil.

"Maka beberapa keputusan yang tidak biasa harus dibuat."

Baca: Harga Mobil Listrik Wali Kota Bogor Bima Arya

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.


Berita terkait

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

2 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

2 hari lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

2 hari lalu

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya