Negara-negara RCEP Berpotensi Jadi Pasar Kendaraan Listrik Indonesia

Selasa, 28 Maret 2023 13:58 WIB

kontribusi pemesanan disumbangkan oleh kendaraan listrik Wuling Air EV sebanyak 547 SPK di IIMS 2023. (Foto: Wuling)

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran menilai Indonesia mesti memanfaatkan potensi RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.

RCEP mencakup negara-negara Asean plus Australia, Cina, Selandia Baru, Jepang dan Korea Selatan. Kerjasama regional tersebut diyakini bakal membuka kesempatan lebih besar bagi Indonesia untuk terhubung dengan rantai nilai kendaraan listrik global.

"RCEP dapat mendorong masuknya investasi, baik dari luar maupun dari dalam negeri ke sektor manufaktur," kata Hasran dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.

Lulusan Master Bidang Internasional dan Ekonomi Pembangunan Australian National University itu menuturkan potensi pengembangan kendaraan listrik di Indonesia sangat besar mengingat cadangan bahan baku baterai, yakni nikel dan kobalt, sangat melimpah.

Kemudahan mengurus surat keterangan asal barang (SKA) serta tarif preferensi dalam skema RCEP menjadi daya tarik produsen kendaraan listrik dan baterai listrik global untuk berinvestasi di Indonesia.

"Posisi Indonesia dalam pasar kendaraan listrik masih sangat kecil, namun berpotensi besar untuk terus berkembang," ucapnya.

Menurut Hasran Indonesia juga berpotensi menyusul Cina dan Korea Selatan yang kini menjadi pasar utama kendaraan listrik di RCEP.

Dari 6,6 juta unit penjualan kendaraan listrik secara global pada 2021, penjualan tertinggi di Cina dengan 3,3 juta unit, diikuti Eropa 2,3 juta dan AS 630 ribu.

Indonesia pun memiliki empat perusahaan bus listrik, tiga perusahaan mobil listrik, serta 35 perusahaan roda dua dan tiga listrik pada 2022.

Kondisi faktual tersebut mengisyaratkan Indonesia telah kapasitas produksi mobil listrik dan motor listrik yang berkembang dibandingkan negara-negara Asean lainnya.

"Perkembangan ini, tidak terlepas dari langkah-langkah inisiatif yang ditempuh oleh pemerintah dalam empat tahun terakhir," tutur Peneliti CIPS Hasran.

ANTARA

Pilihan Editor: Menteri Perdagangan Beberkan Alasan Indonesia Perlu RCEP

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Berita terkait

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

19 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

20 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

22 jam lalu

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.

Baca Selengkapnya

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

1 hari lalu

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

BYD telah berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang-cabang di Indonesia

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

3 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

5 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

8 hari lalu

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

Windu Aji Sutanto terbukti korupsi dalam kerja sama operasional (KSO) antara PT Antam dan PT Lawu Agung Mining 2021-2023 di pertambangan nikel

Baca Selengkapnya