Cerita dari Neta, Start Up Mobil Listrik Asal Cina

Reporter

Juli Hantoro

Selasa, 3 Oktober 2023 19:47 WIB

Neta GT di fasilitas perakitan Tongxiang City, Tongxiang City, Provinsi Zhejiang, Cina, 26 September 2023. FOTO: Neta Indonesia

TEMPO.CO, Shanghai - Rintik hujan dan angin semilir menjelang musim gugur menyapa saat kami tiba di Bandara Pudong, Shanghai, Cina pada akhir bulan lalu. Tempo dan beberapa wartawan lain dari Jakarta hari itu memulai perjalanan untuk mengikuti serangkaian acara yang digelar oleh pabrikan mobil listrik asal Cina Hozon Auto yang melahirkan merek Neta.

Ritual yang harus dilakukan saat menginjakkan kaki di negeri Tirai Bambu ini adalah mengganti SIM Card untuk telepon seluler. Maklum di sini, beberapa aplikasi seperti WhatsApp dan Instagram tak bisa diakses jika tak menggunakan SIM Card global yang tersedia di sini. Seorang teman yang menggunakan data roaming internasional dengan kartu telepon Indonesia pun ternyata sulit mengakses internet di sini.

Neta, brand baru yang dikenalkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2023 rupanya cukup menarik perhatian masyarakat Indonesia. Setidaknya, PT Neta Auto Indonesia mengaku telah mendapat sekitar 162 SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) untuk lini produknya Neta V di pameran tersebut.

Shanghai, memang cocok untuk jadi markas Neta. Di sini, populasi mobil listrik sudah banyak berseliweran di jalan-jalan raya. Bahkan Ah San, penduduk lokal di sana menyebut masyarakat Shanghai akan memilih mobil listrik sebagai kendaraan pertamanya di sini. Seperti di Indonesia, mobil listrik di sini juga dibedakan dengan warna pelat nomor kendaraannya.

Untuk pelat kendaraan berbahan bakar fosil, menggunakan warna dasar biru dengan tulisan angka dan huruf warna putih. Sedangkan untuk mobil listrik pelat kendaraan berwarna dasar putih dan hijau. Setidaknya dari Pudong menuju pusat kota Shanghai, populasi mobil listrik kami lihat sudah hampir memadati jalanan di sini.

Deputy Managing Director PT Neta Auto Indonesia Jason Ding menyebut mengundang media dari Jakarta untuk memberi pemahaman tentang komitmen Neta dalam menghadirkan solusi mobilitas masa depan yang ramah lingkungan dengan teknologi yang canggih untuk masyarakat Indonesia.

“Kami sangat senang bisa mengundang rekan-rekan media ke NETA Headquarters, Shanghai, Cina,” kata Jason.

Markas Neta berdiri di kawasan strategis di pusat kota Shanghai. Tak jauh dari kantor mereka tersedia jaringan kereta bawah tanah. Menyeberang sebentar terdapat Changfeng Park, salah satu taman yang cukup besar di sana.

Memasuki markas Neta, kami langsung mendapati satu ruangan besar di lobi dengan berbagai informasi tentang perusahaan ini. Desain-desain mobil yang terkesan futuristik dihadirkan di beberapa sudut ruangan.

Rombongan kami langsung diberikan informasi tentang jumlah penjualan mobil listrik ini di seantero negeri Panda itu.

Berdasarkan data Neta, selama 2022 saja mereka sudah mampu menjual 150 ribu unit lebih mobil listrik di Cina. Sebagai perusahaan start up, mereka menempati posisi pertama dalam penjualan. Adapun secara keseluruhan, Neta menduduki peringkat ke 9 sebagai perusahaan terbanyak menjual mobil listrik di Cina.

Menyediakan Mobil untuk Orang Banyak

Vice President of Neta & President of Overseas Business, Zhou Jiang yang menerima kami menyebut kesuksesan mereka tak lepas dari pijakan filosofi untuk menyediakan kendaraan listrik yang terjangkau untuk masyarakat.

Neta lahir dari buah pemikiran sang pendiri, Fang Yunzhou. Pria asal Tongxiang City ini sebelumnya adalah seorang petinggi di divisi mobil listrik salah satu pabrikan asal Cina. Dia kemudian mengajak beberapa teman kuliahnya dari Tsinghua University untuk membangun start up mobil listrik.

Jason Ding bercerita perjalanan perusahaan start up ini dimulai pada 2014. Perusahaan ini harus mendapat izin dari pemerintah setempat untuk menjadi pemain baru di bisnis mobil listrik. Mereka pun akhirnya mendapat izin dari pemerintah.

Jason mengatakan sang pendiri perusahaan ini kemudian meminta izin ke pemerintah di kota kelahirannya untuk membangun pabrik pertamanya di Tongxiang City. Perusahaan start up ini kemudian membangun mobil listrik pertamanya yang diberi nama Neta 01 pada 2019.

Neta 01 kemudian diupgrade dan bertranformasi menjadi Neta U. Pada tahun yang sama mobil listrik Neta V juga lahir. Tak berhenti di situ, Neta kemudian melengkapinya dengan mengeluarkan produk terbarunya Neta S dan disusul Neta GT.

Menurut Jason, perjuangan perusahaan ini tentu saja cukup berat saat pandemi Covid-19 melanda negeri itu pada sekitar 2020-2021. Meski demikian, mereka tetap bertahan dan tetap mempertahankan penjualan mobil listriknya.

Kini, Neta menatap pasar global. Dia telah mendirikan pabrik pertamanya di luar Cina yaitu di Thailand pada Maret 2023 lalu. Ini adalah basis mereka memproduksi mobil dengan setir kanan untuk pangsa pasar ASEAN.

Zhou Jiang mengatakan, ASEAN menjadi salah satu sasaran pasar mereka karena kini masyarakatnya mulai melirik penggunaan mobil listrik. Neta pun memiliki komitmen jangka panjang untuk pasar mobil listrik di Indonesia. Mereka akan bekerja sama dengan Handal Indonesia Motor untuk merakit Neta V pada 2024.

Ia mengatakan Indonesia punya pangsa pasar yang besar. Apalagi saat ini tingkat kemacetan lalu lintas yang menimbulkan polusi mulai dikeluhkan banyak orang. Mobil listrik pun menjadi solusi mengatasi polusi di perkotaan.

“Indonesia menaruh perhatian yang lebih pada produk-produk baru mobil listrik,” kata Zhou.

Dengan kehadiran Neta V, Zhou berharap varian lainnya juga akan diterima masyarakat Indonesia.
Adapun Jason Ding menyebut dengan kemampuan riset dan pengembangan yang dimilikinya, Neta akan melakukan transformasi teknologi untuk tenaga-tenaga lokal di Indonesia kelak.

“Kami akan terus mentransfer teknologi ini,” ujar dia.

JULI HANTORO (SHANGHAI)

Pilihan Editor: Melihat dari Dekat Pabrik Mobil Listrik Neta di Cina

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Berita terkait

Shin Tae-yong Dapat Hadiah Mobil Hyundai Genesis eG80, Ini Spesifikasinya

1 hari lalu

Shin Tae-yong Dapat Hadiah Mobil Hyundai Genesis eG80, Ini Spesifikasinya

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dihadiahi mobil listrik dari Hyundai. Berikut spesifikasi Hyundai Genesis eG80.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

1 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

9 hari lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

10 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

13 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

23 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

24 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

28 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

29 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

30 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya