TEMPO.CO, Jakarta - Musim hujan kadang kala menyebabkan sejumlah ruas jalan di sejumlah kota di Indonesia tergenang air, bahkan banjir. Manajer Senior Layanan Teknis dan Garansi PT Honda Prospect Motor, Muhamad Zuhdi, menyarankan pengendara untuk melihat ketinggian genangan air melalui saringan udara.
"Lihat ketinggiannya, aman atau tidak untuk dilewati," kata Zuhdi di acara Honda Skill Contest 2018 di Sunter, Jakarta, Sabtu 24 Februari 2018.
Baca Juga:
Jika melewati batas saringan udara, air berisiko tersedot melalui saringan udara sehingga menyebabkan water hammer dan dapat merusak mobil karena air tidak dapat dikompresi mesin.
Baca: Berkendara Mobil Saat Musim Hujan, Simak Trik dari Mekanik Honda
Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor, Jonfis Sandy menyarankan untuk tidak menorobos genangan jika air cukup tinggi. Selain berisiko merusak mesin mobil, keamanan pengendara juga terkendala karena tidak mengetahui kondisi jalan, misalnya, berlubang. Jika harus tetap melewati jalan tersebut, pastikan gas mobil tidak hilang sambil sedikit mengerem.
Lantas, apa yang harus dilakukan setelah mobil terkena banjir? Menurut Jonfis, tidak ada mobil yang benar-benar tahan banjir saat musim hujan. Mobil yang menerobos genangan kemungkinan besar tidak mengalami kendala, jika genangan tidak tinggi.
Baca: Pemilik Toyota Avanza Bisa Ganti Oli Gratis, Begini Caranya
Tapi, jika mobil sudah terendam air, disarankan untuk tidak menyalakan mobil lagi. Pengguna disarankan untuk segera membawanya ke bengkel resmi agar risiko kerusakan tidak semakin besar.