TEMPO.CO, Jakarta - PT Sokonindo Automobile (Sokon), agen pemegang merek Dongfeng Sokon (DFSK) di Indonesia, memboyong mobil listrik Glory E3 ke pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2019 di ICE, BSD City, Tangerang, 18-28 Juli 2019.
Model ini mengusung konsep rendah emisi gas buang karena menggunakan tenaga listrik sebagai penggeraknya.
Managing Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile Franz Wang mengatakan bahwa Glory E3 merupakan sebuah kendaraan listrik hasil riset dan pengembangan DFSK yang ditenagai sepenuhnya oleh energi listrik (pure electric).
"Glory E3 ini akan menjadi contoh bagaimana kendaraan-kendaraan DFSK di masa depan, yang ramah lingkungan, nyaman, namun tetap menyenangkan untuk dikendarai," kata Wang dalam siaran tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 17 Juli 2019.
Menurut Wang, produksi kendaraan listrik bukanlah sesuatu hal yang baru karena DFSK sudah sejak lama memproduksi kendaraan listrik. Diketahui bahwa DFSK memiliki kerja sama dengan Tesla Motors untuk memproduksi kendaraan-kendaraan listrik dengan menerapkan teknologi tinggi. DFSK juga sudah memiliki sejumlah kendaraan listrik dengan berbagai model di Tiongkok yang sudah digunakan secara umum.
Wang menjelaskan, desain Glory E3 mewarisi gaya desain ciri khas DFSK. Bagian depan dibalut dengan chrome grille dengan tiga garis trim horizontal. Gaya desain yang menghubungkan lampu depan dan chrome grille merupakan ciri khas dari deretan ketiga model SUV DFSK lainnya.
Desain belakang mobil yang kokoh, sporty wheel 18 inci, semakin menunjukkan ia adalah model SUV saat ini.Tampilan stylish dengan garis bodi dinamis serta didukung dimensi bodi 4385mm -1850mm -1647mm dan memiliki wheelbase 2655mm mampu memberikan kesan modern dan urban.
Kendaraan yang hadir pertama kali di Shanghai Auto Show 2019, sepenuhnya digerakan oleh tenaga listrik. Glory E3 yang menghadirkan kombinasi motor listrik dan baterai, memiliki berbagai varian berdasarkan kemampuan jarak tempuh, mulai dari 305/405 kilometer. Untuk melakukan pengisian daya baterai, Glory E3 hanya memerlukan waktu 30 menit dan mampu mencapai 80 persen daya baterai.
Wang mengklaim hingga saat ini DFSK sudah memiliki beberapa kendaraan listrik di luar negeri, dan kemungkinan untuk dibawa ke Indonesia sangat terbuka lebar. Ia menyebut bahwa infrastruktur pabrik yang telah dimiliki di Cikande sudah memiliki standar pembuatan mobil listrik.
"Kami sangat harapkan kesiapan ini akan mendapat dukungan dari pemerintah dalam hal regulasi dan lainnya. Sehingga akan mempercepat elektrifikasi kendaraan di tanah air, dan DFSK siap menyongsong era tersebut,” ujar Wang.