TEMPO.CO, Jakarta - Faktor geografis Ibu Kota Negara baru memungkinkan penggunaan Bus Amfibi sebagai salah satu moda transportasi publik. Kota Hamburg dan Singapura sudah menerapkannya. Mari intip kendaraan yang bisa berjalan di darat dan di air tersebut.
Hafencity Riverbus, demikian nama Bus Amfibi yang resmi dioperasikan di Hamburg.. Jerman 2016 lalu. Bus ini pada dsarnya memakai sasis Truck MAN yang digerakkan oleh mesin enam silinder dengan tenaga 280 hp.
MAN sendiri merupakan singkatan dari Maschinenfabrik Augsburg-Nürnberg, sebuah perusahaan otomotif yang berbasis di Munchen. MAN memproduksi truk, bus, mesin diesel, dan turbocharger.
Hafencity Riverbus memiliki kapasitas 36 penumpang. Bus ini menawarkan perjalanan wisata sekitar 70 menit dengan durasi 40 menit perjalanan darat dan 30 menit untuk menyebrangi sungai. Bus bisa melaju dengan kecepatan maksimal 65 km per jam di daratan dan 7 knot saat berada di dalam air.
Jauh sebelum Hafencity Riverbus beroperasi, negara tetangga Singapura lebih dulu menggunakan kendaraan Amfibi. Adalah Captain Explorer DUKW, mobil ini juga digunakan sebagai kendaraan wisata di negeri Seribu Satu Larangan tersebut.
Captain Explorer DUKW memiliki 6 roda dan bisa berjalan di darat dan air. GMC mendesain mobil ini semasa Perang Dunia II untuk mengangkut pasukan dan barang tanpa harus bergonta-ganti kendaraan saat menyebrangi sungai.
Selain Singapura dan Jerman, kota Budapest di Hongaria juga menggunakan Bus Amfibi sebagai salah satu tranportasi publik. Salah satu kota eksotis di Eropa ini juga memiliki kendaraan bernama RiverRide. Di Rotterdam, diketahui juga memiliki Bus Amfibi. Modelnya tak jauh beda dengan Hafencity dan Captain Riverbus.
Terlepas dari semua kelebihan dan keunggulan yang dimiliki Bus Amfibi. Dia tetaplah kendaraan yang juga memiliki kekurangan. Selain kecepatan yang terbatas ketika di darat. Potensi mogok di atas air juga ada. Sebelumnya Bus Amfibi di Skotlandia buatan Stagecoach yang uji coba di Sungai Cylde, Glasgow sempat bermasalah.
Bus Amfibi sendiri pada dasarnya menggunakan basis truk. Namun di bagian bawahnya didesain seperti kapal yang berfungsi ketika kendaraan berada di atas air dengan bantuan water jet.
Sebelumnya Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dalam suatu diskusi di UGM, menjelaskan bahwa bus amfibi bisa digunakan sebagai moda transportasi Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur. "Ibu Kota Negara baru kan banyak sungai jadi memungkinkan," kata dia.
Penggunaan bus amfibi, menurut dia, justru lebih sederhana dan membutuhkan biaya yang relatif lebih murah karena tidak memerlukan pembangunan dermaga untuk transportasi di perairan
"Kalau mobil bus seperti itu tidak butuh dermaga, cuman mungkin (butuh) plengsengan untuk turun (bus amfibi) saja," kata dia.
Seperti beberapa negara yang telah menggunakan bus amfibi, Budi kembali menegaskan bahwa rencana itu tak main-main untuk dikaji di Ibu Kota Negara baru. "Kemarin sudah ada beberapa yang ingin presentasi ke saya terkait bus amfibi ini,"ucapnya.