TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan Suzuki Ignis mengalami penurunan tajam pada tahun 2019. Perubahan strategi perusahaan disebut sebagai faktor penyebab mobil yang pernah merajai segmen City Car pada tahun 2018 tersebut.
"Nah kalau Ignis ini ceritanya agak beda. Tahun 2019 karena valas fluktuatif, dan lain sebagainya. Kami akhirnya mengubah strategi perusahaan dengan lebih fokus pada kendaraan yang diproduksi di Indonesia," ujar Direktur Marketing Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra, Jumat 20 Desember 2019.
Tahun 2018, kata dia, kontribusi penjualan kendaraan yang diproduksi di Indonesia kira-kira 70-80 persen. Nah langkah itu diambil untuk mengurangi risiko beban perusahaan.
"Kami fokus jualan produksi di sini. Dampaknya apa, (penjualan) Ignis turun," kata Donny.
Tak tanggung-tanggung, Suzuki Ignis turun sekitar 50 persen lebih. Dari yang biasa jualan retailnya 1.500 unit per bulan menjadi sekitar 700 sampai 800 unit.
Meski begitu, Donny menilai jika penjualan yang rendah itu masih dalam batas wajar. Jadi tidak ada rencana untuk menyetop penjualan Ignis di Tanah Air.
"Enggak lah, masih 800 lumayan itu," ucapnya.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil perkotaan atau City Car sepanjang Januari-Agustus 2019 seret hingga 30,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Adapun jawara di segmen ini sepanjang tahun 2019 adalah Honda Brio. Ya, mobil ini memang masuk dalam dua segmen termasuk LCGC dan City Car. Tak heran jika Honda masih menjadikan mobil ini sebagai penyumbang terbesar.
"Sampai saat ini Brio masih menjadi backbone disusul Honda HR-V dan Honda Mobilio," ujar Assistant Manager Honda Prospect Motor, Yulian Karfili, Kamis, 19 Desember 2019.