TEMPO.CO, Jakarta - Para pebalap F1 menyurati race director Michael Masi untuk membahas kemungkinan perbaikan prosedur restart safety car menyusul tabrakan beruntun dalam Grand Prix Tuscan di Sirkuit Mugello pada medio bulan ini.
Balapan F1 di Italia itu terhenti sampai dua kali antara lain karena empat mobil terlibat tabrakan setelah restart di pengujung periode safety car.
Direktur asosiasi pebalap grand prix GDPA, Romain F1 Rusia telah membahas hal tersebut dengan direktur lainnya, seperti Sebastian Vettel dan chairman Alexander Wurz.
"Kami menulis surat ke Michael Masi dan mencoba menemukan apa yang bisa kami lakukan lebih baik," kata pebalap tim Haas itu seperti dikutip Reuters, Kamis, 24 September 2020.
Dia menerangkan bahwa banyak hal kecil yang menyebabkan kecelakaan besar seperti di sirkuit Mugello. Maka perlu perubahan pada sejumlah peraturan balapan F1 yang bisa membantu menghindari kecelakaan.
Masalah tersebut juga akan dibahas pada sesi pengarahan F1 pada hari ini, Jumat, 25 September 2020, waktu Italia.
Di sirkuit Mugello, Valtteri Bottas yang sedang memimpin lomba itu menunda start dengan memelankan mobilnya untuk mendapatkan keuntungan maksimal sebelum melesat setelah safety car dikandangkan.
Adapun para pebalap F1 yang berada di jajaran belakang terlalu cepat menginjak pedal gas karena yakin bahwa balapan telah dimulai kembali. Tabrakan beruntun pun terjadi di sirkuit Mugello.
Menurut Lewis Hamilton, saat itu dia merasa lampu indikator safety car F1 dimatikan lebih lambat dari sebelumnya.
Rekan satu tim Grosjean, Kevin Magnussen, mengatakan bahwa lebih baik memandang restart itu dari perspektif keselamatan. Pebalap F1 dari tim McLaren, Carlos Sainz, pun menyetujui pendapat tersebut.
"Saya ingin menunggu sesi pengarahan pebalap untuk mendengar opini setiap orang dan menganalisis apa yang harus dikatakan oleh sejumlah pebalap," ucap Sainz.