INFO OTOMOTIF -- Hyundai menyadari bahwa mobilitas manusia rentan menghasilkan polusi dan kerusakan lingkungan. Karena itu, progres tanpa henti Hyundai akhirnya sampai pada fase terpentingnya, yakni menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi kemanusiaan.
Visi tersebut telah dimulai sejak 70 tahun lalu, ketika Chung Ju-Yung membuat lompatan besar bagi Korea Selatan yang baru saja merdeka. Sang pendiri Hyundai membangun jalan Gyeongbu Expressway yang menghubungkan ujung utara hingga ujung selatan negaranya. Infrastruktur ini menjadi salah satu tonggak yang mempercepat kebangkitan ekonomi Korsel.
Baca Juga:
Kini, di tengah polusi karbon yang menyesaki udara, Hyundai kembali membuat beragam inovasi untuk menyelamatkan bumi. Deretan seri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) menjadi strategi awal untuk mengurangi emisi karbon di udara.
Meski demikian, perwujudan visi Hyundai tidak berhenti pada produksi mobil listrik. Tahap selanjutnya ialah pemanfaatan sel bahan bakar hidrogen di semua aspek mobilitas manusia, dari mobil, rumah, gedung, hingga pembangkit listrik.
Di pintu gerbang perubahan menuju masyarakat hidrogen tersebut, Hyundai NEXO menjadi titik awalnya. Sel bahan bakar mobil SUV ini menghasilkan listrik dengan mencampur oksigen dan hidrogen bertekanan tinggi sehingga menciptakan aliran elektron. Yang dibuang dari proses elektrifikasi bukan asap tebal dari knalpot, melainkan air bersih. Hal tersebut tidak sekadar mampu mengurangi jejak karbon, tetapi juga menciptakan netralitas karbon.
Jejak karbon ialah jumlah karbon dari berbagai aktivitas manusia. Dampaknya dapat berupa kekeringan, berkurangnya sumber air bersih, cuaca ekstrem, dan kerusakan alam lain. Sementara netralitas karbon adalah keadaan ketika tidak ada penumpukan karbon di atmosfer sehingga emisi yang ada bisa terserap secara alami.
Di Indonesia, komitmen ini dimulai melalui kampanye Hyundai Motors Indonesia yang bertajuk “Driving Meaningful Innovation”. Salah satunya dengan menghadirkan dua mobil listrik andalan Hyundai ke Indonesia. Ada KONA Electric dan IONIQ Electric yang telah resmi diluncurkan di Indonesia pada semester kedua 2020.
KONA Electric dibekali tenaga dari baterai berkapasitas 39,2 kWh untuk berkendara dengan jarak tempuh 305 kilometer (berdasarkan WLTP). Sementara itu, baterai IONIQ Electric berkapasitas 38,3 kWh dan bisa menempuh jarak 373 kilometer (berdasarkan NEDC). Keduanya dapat melaju dari kecepatan 0-100 km/jam hanya dalam 9.9 detik. Belum lagi rangkaian fitur konektivitas dan keselamatan yang membuat pemiliknya berada di barisan terdepan dalam tren dan teknologi.
Untuk mendapatkan informasi terbaru dari Hyundai Motors Indonesia, silakan klik situs resminya di https://www.hyundai.com/id/id atau melalui berbagai kanal media sosialnya di Instagram https://www.instagram.com/hyundaiid/, Facebook https://web.facebook.com/HyundaiMotorIndonesia, Twitter https://twitter.com/hyundaimotorid, dan YouTube https://www.youtube.com/HyundaiMotorIndonesia.(*)