TEMPO.CO, Jakarta - Formula E memiliki peraturan yang berbeda dengan ajang balap Formula 1. Selain penggunaan jenis mobilnya yang berbeda, kedua kompetisi internasional ini juga menghadirkan perbedaan dalam urusan waktu balapan.
Seperti yang diketahui Formula 1 memiliki jumlah lap yang berbeda-beda di setiap serinya. Pada musim ini, pembalap F1 paling sedikit memainkan 50 putaran di Arab Saudi dalam total waktu tercepat 1 jam 24 menit 19.293 menit.
Lap terbanyaknya di musim ini terjadi saat seluruh rider bersaing di Fomula 1 Australia. Saat itu, Charles Leclerc dan sejumlah rivalnya menghabiskan 58 putaran dengan total waktu tercepat 1 jam 27 menit 46.548 detik.
Perbedaan waktu balapan itu terjadi karena panjang lintasan balap Formula 1 berbeda-beda. Nantinya jumlah lap akan muncul dari hasil pembagian 305 (panjang balapan F1 harus 305 km) dengan panjang putaran sirkuit. Durasinya iketahui tidak boleh lebih dari 2 jam.
Berbeda dengan F1, Formula E justru memiliki aturan yang saklek terkait waktu balapan, di manapun balapan dimainkan. FIA memastikan bahwa balapan mobil listrik ini akan dimainkan selama 45 menit plus 1 lap tambahan.
Mobil listrik yang menempuh jarak tersebut diketahui tidak akan mengalami habis baterai. Pasalnya, saat ini Formula E telah menerapkan inovasi teknologi Gen2 pada mobil balap listriknya.
Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa mobil balap listrik Formula E mampu melibas seluruh putaran balapan tanpa harus mengganti kendaraan. Jumlah energi mobil listrik itu saat ini digandakan menjadi 54 kWh.
Mobil balap listrik Formula E tersebut memiliki daya baterai sebesar 200 kW. Daya itu bisa meningkat menjadi 250 kWh jika pembalap menggunakan fitur Attack Mode dalam balapan.
Baca: Jelang Formula E Ancol, Ketahui Attack Mode dalam Balap Mobil Listrik
FORMULA E
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.