TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 72 tahun silam, 13 Mei 1950 untuk pertama kalinya ajang balap mobil Formula 1 atau F1 digelar di sirkuit Silverstone, Inggris. Ajang ini dianggap sebagai awal dimulainya balapan era modern kendati ada grand prix sebelum dan sesudah Perang Dunia Kedua.
Balapan jet darat ini dibuka oleh Raja George VI dan Putri Elizabeth. Pada ajang itu pula diperkenalkan istilah Grand Prix. Balapan perdana F1 diikuti 105 peserta dengan kendaraan single seater gerak roda depan. Kendati dilengkapi supercharger, mobil masih sulit dikendalikan di trek.
Motorsport Magazine menggambarkan kondisi sebelum pertandingan kala itu. Jalan menuju sirkuit dengan cepat dipenuhi penonton kendati hari masih pagi, pukul 6. Penonton datang cepat untuk melihat sekilas orang-orang di balik pertandingan. Ketika tim dan pengemudi tiba dan menurunkan mobil dari kendaraan pengangkut di paddock, antisipasi dan kegembiraan mulai memenuhi udara.
Banyak pembalap top bermunculan seperti Giuseppe Farina, Juan Manuel Fangio, dan pembalap andalan tuan rumah, Stirling Moss. Pertandingan itu dimenangkan oleh tim Alfa Romeo. Pembalap Team ORLEN itu, Giuseppe Farina dan Juan Manuel Fangio menempati dua tempat pertama.
Menurut laporan Motorsport Magazine, meski berada di tim yang sama mereka tetap menampilkan kompetisi yang bagus. Terus menerus memukul satu sama lain. Pembalap Alfa Romeo mendominasi sirkuit selama 25 lap itu. Farina keluar sebagai juara dunia Formula Satu pertama kali.
Mengutip dari formula1.com, diperkirakan hingga 120 ribu penonton berjajar di trek pada hari perlombaan. Tetapi, yang paling penting adalah kehadiran Raja George VI, bersama Ratu Elizabeth, Putri Margaret dan tamu Lord and Lady Mountbatten.
Tak hanya dihadiri seorang raja, laga perdana F1 juga diikuti oleh seorang pangeran. Dia adalah Pangeran Birabongse Bhanudej Bhanubandh asal Thailand. Selain itu, di antara 21 peserta, ada juga seorang baron atau bangsawan Swiss yang turut bertanding, Baron Emmanuel ‘Toulo’ de Graffenried.
Bira, yang tetap menjadi satu-satunya orang Thailand yang membalap di kompetisi Formula 1, mengkualifikasi mobil balap Maserati-nya di posisi kelima di Silverstone. Tetapi ia mundur dalam balapan saat kehabisan bahan bakar. Demikian pula De Graffenried, ia gagal mencapai finis setelah mobil 4CLT-48 mengalami masalah mesin.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Apa Beda Sirkuit Formula E dengan Formula 1, ini Jawaban OCV Jakarta Eprix
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.