TEMPO.CO, Jakarta - Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mengembangkan dan mempercepat ekosistem mobil listrik di Indonesia. Mengingat, beberapa pihak sebelumnya sempat mengatakan perlu adanya kolaborasi semua pihak dalam memajukan kendaraan listrik di Tanah Air.
Hal tersebut disampaikan langsung Rektor Universitas Tarumanagara (UNTAR) Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan saat menghadiri acara virtual hari ini, Kamis, 2 Juni 2022, bertajuk ‘Formula E dan Tren Masa Depan Mobil Listrik di Indonesia’.
Menurutnya, perguruan tinggi memiliki peran untuk menemukan desain thinking mobil listrik. Karena dengan begitu nantinya Indonesia bisa memiliki paten sendiri terkait produksi kendaraan listrik di masa mendatang.
“Tentu pertama perguruan tinggi harus bicara tentang desain thinking secara umum. Perguruan tinggi, baik itu dosen maupun mahasiswa, terutama di bidang teknik, mempunyai desain thinking yang memadai sehingga nanti bisa mendukung kebutuhan-kebutuhan desain mobil listrik. Tidak saja kita meng-copy paste desain dari luar, tapi bagaimana kita mengembangkan patennya dari Indonesia,” kata dia.
Lebih lanjut Agustinus juga menjelaskan bahwa perguruan tinggi harus memperkuat soal wawasan terkait mobil listrik. Ia juga kembali mengingatkan, perguruan tinggi melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dalam mengembangkan kendaraan listrik.
“Perguruan tinggi perlu memperkuat. Tentu kalau kita bicara soal teknologi advance, literasinya diperkuat. Jadi kita semua mendalami terkait dengan keilmuwan dan kebutuhan desain mobil listrik. Jangan lupa, harus ada kolaborasi. Tanpa kolaborasi, tentu ini hanya desain-desain yang sporadis,” tutup dia.
Baca: Pembalap Berdarah Indonesia Peringkat 2 di Fanboost Formula E Jakarta
ANTARA
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.