TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil asal Amerika Serikat Ford mengatakan akan memangkas total 3.000 pekerja tetap dan kontrak, sebagian besar di Amerika Utara dan India, karena restrukturisasi perusahaan di sektor kendaraan listrik untuk mengejar Tesla.
Chief Executive Ford Jim Farley telah mengatakan selama berbulan-bulan bahwa dia percaya produsen mobil yang bermarkas di Dearborn, Michigan memiliki terlalu banyak pekerja. Mereka dinilai tidak memiliki ketrampilan yang cukup untuk beralih ke sektor kendaraan listrik dan layanan digital.
"Kami menghilangkan pekerjaan, serta mengatur ulang dan menyederhanakan fungsi di seluruh bisnis. Anda akan mendengar lebih spesifik dari para pemimpin area bisnis Anda akhir pekan ini," tulis Farley dan Ketua Ford Bill Ford dalam email bersama seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 23 Agustus 2022.
Saham Ford turun 4,8 persen pada perdagangan tengah hari di tengah penurunan yang lebih luas di Wall Street.
Seperti produsen mobil mapan lainnya, Ford memiliki tenaga kerja yang sebagian besar dipekerjakan untuk mendukung jajaran produk teknologi mesin pembakaran internal. Ke depan, Farley telah memetakan strategi Ford untuk mengembangkan jajaran kendaraan listrik yang luas. Seperti Tesla, Ford ingin menghasilkan lebih banyak pendapatan melalui layanan yang bergantung pada perangkat lunak dan konektivitas digital.
Margin laba sebelum pajak Tesla telah melampaui Ford tahun ini, dan Farley mengatakan tentang perlunya memangkas biaya.
Dalam email Senin kepada staf, Farley dan Ford mengatakan struktur biaya perusahaan "tidak kompetitif dibandingkan pesaing tradisional dan baru."
Kenaikan harga untuk baterai, bahan baku dan pengiriman memberikan tekanan tambahan pada Ford dan produsen mobil lainnya. Namun, Ford tetap berpegang pada perkiraan laba setahun penuh, meskipun biaya lebih tinggi US$ 3 miliar (setara Rp 44,7 triliun) karena inflasi.
Ford telah mulai memisahkan operasinya menjadi operasi kendaraan listrik, mesin pembakaran internal, dan kendaraan komersial. Farley mengatakan pada bulan Juli "pengurangan biaya akan terjadi" dalam operasi mesin pembakaran internal. Tetapi Ford mengatakan pada hari Senin bahwa pengurangan staf akan mempengaruhi semua bagian perusahaan.
Ford yang merupakan rival berat General Motors Co pada akhir 2018 pindah untuk memangkas 14.000 pekerjaan karena mempercepat strategi kendaraan listriknya.
Operasi Ford, GM, dan Stellantis di Amerika Utara akan menghadapi tantangan tenaga kerja baru tahun depan saat mereka memulai negosiasi kontrak dengan serikat pekerja United Auto Workers, yang mewakili karyawan pabrik produsen mobil AS di Detroit.
Para pemimpin UAW telah menyatakan keprihatinan bahwa peralihan ke kendaraan listrik akan berdampak pada berkuranganya pekerjaan manufaktur, dan lebih banyak pekerjaan yang tersebar ke baterai non-union dan pabrik perangkat keras kendaraan listrik.
Baca juga: Ford Buka Dealer Pertama di Jakarta
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.