TEMPO.CO, Jakarta - Max Verstappen telah menyelesaikan sesi kualifikasi Formula 1 Singapura dengan sedikit kekecawaan, Sabtu, 1 Oktober 2022. Dirinya terdengar marah melalui saluran radio di mobil balapnya.
Itu terjadi ketika Verstappen diminta untuk tidak melanjutkan beberapa putaran terakhir di kualifikasi F1 Singapura. Permintaan itu dikeluarkan oleh tim teknisi melalui saluran radio demi mengantisipasi kehabisan bensin.
Situasi ini membuat pembalap Red Bull Racing tersebut marah. Pasalnya saat itu Verstappen sedang berusaha untuk mengejar ketetinggalannya dari peraih pole position, yakni Charles Leclerc (Ferrari).
"Saya diberitahu di putaran sebelum upaya terakhir untuk menghentikan upaya dan saya melakukannya. Kemudian di lap terakhir saya disuruh pit dan saya sadar kami kehabisan bahan bakar," kata dia, dikutip dari Speedweek.
"Ini benar-benar membuat frustrasi. Ini tidak boleh terjadi. Jika tangki Anda lebih sedikit dan tidak berencana untuk putaran keenam, sebaiknya Anda mengawasinya. Kita seharusnya melihat (masalah) ini lebih cepat," tambah dia.
Alhasil, Max Verstappen harus mengakhiri sesi kualifikasi Formula 1 Singapura di peringkat ke-8 dengan catatan waktu tercepatnya, yakni 1 menit 51,395 detik. Dengan begitu dirinya akan memulai balapan di Sirkuit Marina Bay pada urutan ke-8.
“Di sini (Singapura) hampir seperti Monaco. Sangat sulit untuk menyalip, jadi saya benar-benar membuat frustrasi, di mana saya hanya terjebak di belakang orang-orang,” kata Verstappen, dilansir dari laman resmi F1.
Terlepas dari itu, Max Verstappen memiliki peluang untuk menyegel gelar juara dunia Formula 1 2022 di Grand Prix Singapura. Namun dengan catatan ia harus memenangkan balapan, dan berharap Leclerc tidak finis lebih tinggi dari posisi ke-8.
Baca Juga: P13 di Q2 Moto2 Thailand, Rider Pertamina Mandalika: Saya Sedikit Menderita
FORMULA 1 | SPEEDWEEK
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto
