TEMPO.CO, Jakarta - Mobil-mobil terbaru saat ini banyak yang dibekali teknologi self driving atau teknologi otonom. Namun studi terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen pengguna mobil masih banyak yang tidak paham cara menggunakan teknologi tersebut.
Melansir laman Carscoops hari ini, Selasa, 11 Oktober 2022, JD Power's 2022 Mobility Confidence Index (MCI) Study mengungkapkan bahwa 65 persen konsumen tidak dapat secara akurat mendefinisikan kendaraan self driving yang sepenuhnya otomatis. Sebanyak 56 persen mengklasifikasikan teknologi bantuan pengemudi saat ini sebagai sistem self driving.
JD Power, Partners for Automated Vehicle Education (PAVE) dan MIT Advanced Vehicle Technology (AVT) Consortium juga menemukan bahwa konsumen seluruhnya menggunakan istilah mengemudi yang dibantu, bantuan pengemudi, dan semi otonom saat menggambarkan Level 2 dan Level 3 sistem otonom.
Menurut manajer senior benchmarking otomatis dan pengembangan mobilitas JD Power Lisa Boor, pemangku kepentingan industri harus bekerja sama untuk memastikan pesan yang jelas dan konsisten.
"Memahami kata dan frasa mana yang beresonasi dengan konsumen dapat membantu mengelola kesalahpahaman dan meningkatkan pemahaman konsumen tentang AV, yang merupakan tujuan bersama," ujar Boor.
Kesiapan konsumen untuk kendaraan self driving diberi peringkat 39 pada skala 100 poin, mewakili penurunan tiga poin dari tahun 2021. Studi juga mengungkapkan bahwa konsumen memiliki tingkat kenyamanan yang sangat rendah saat mengendarai kendaraan yang sepenuhnya otomatis.
Dari studi tersebut, sebanyak 55 responden mengatakan mereka bersedia menyelesaikan pelatihan untuk mengoperasikan kendaraan otonom dengan aman. Sementara 87 persen responden mengatakan mereka tahu banyak tentang kendaraan otonom dan mereka bersedia menyelesaikan pelatihan untuk mengoperasikannya.
DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS
Baca Juga: Klasemen JuniorGP: Fadillah Aditama Naik 4 Peringkat
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto
