TEMPO.CO, Jakarta - Tim Red Bull harus membayar denda sebesar Rp 108 miliar dan pengurangan tes aerodinamika sebanyak 10 persen karena dinilai melanggar batas anggaran (cost cap) untuk Formula 1 (F1) musim 2021.
Menjelang Grand Prix Meksiko akhir pekan ini, Federasi Automobil Internasional (FIA) mengatakan jika denda itu adalah keputusan final yang harus diterima Red Bull dan tidak dapat mengajukan banding.
“Tidak ada bukti bahwa Red Bull bertindak dengan itikad buruk, curang, dan juga tidak menyembunyikan informasi apa pun dari batas anggaran F1,” kata FIA, dikutip Reuters pada Sabtu 29 Oktober 2022.
Hal ini berarti gelar juara dunia Max Verstappen yang diraih pada 2021 aman. Tim banteng tersebut telah memenangkan balapan 2021 dan 2022 bersama Max Verstappen. Mereka juga meraih mahkota konstruktor tahun ini, pertama kali sejak 2013.
FIA menambahkan jika tim asal Inggris ini telah melampaui batas sebesar Rp 33,4 miliar tetapi totalnya akan menjadi Rp 7,8 miliar jika mereka menerapkan kredit pajak nasional Inggris dengan benar.
F1 sudah memperkenalkan batas anggaran setiap tim tahun lalu. Hal ini untuk mengendalikan pengeluaran yang berlebihan dan menyamakan kedudukan dengan total pengurangan dari Rp 2,2 triliun menjadi Rp 2,1 triliun tahun ini. Cost cap akan mengalami penurunan lagi untuk musim depan menjadi Rp 2 triliun.
Denda bukanlah hal yang merugikan bagi Red Bull, justru penalti aerodinamika ini yang akan banyak merugikan tim banteng asal Inggris itu.
“Itu mewakili waktu putaran antara seperempat dan setengah detik. Mulai dari sekarang dan bisa memberi efek langsung pada mobil tahun depan dalam 12 bulan,” kata bos Red Bull, Christian Horner.
Horner mengatakan jika Red Bull memiliki waktu aerodinamika 15 menit lebih sedikit daripada tim yang berada di posisi kedua di kejuaraan konstruktor dan 20 persen lebih sedikit dari tempat ketiga.
“Jika direalisasikan 10 persen akan berdampak pada kemampuan kami untuk tampil di trek tahun depan,”kata Horner.
Red Bull awalnya mendapatkan 70 persen tes aerodinamika, dengan adanya penalti ini turun menjadi 63 persen. Pengurangan 10 persen tes aerodinamika ini merupakan sanksi olahraga ringan berdasarkan regulasi keuangan untuk pelanggaraan kecil dari batas anggaran.
Jika dua rival Red Bull mempertahankan peringkat kedua dan ketiga dalam klasemen konstruktor tahun ini, maka mereka akan mendapatkan 75-80 persen tes aerodinamika.
Tim Aston Martin juga dinilai melanggar batas anggaran musim 2021. Bedanya, Aston Martin hanya didenda sebesar Rp 7 miliar.
KHOLIS KURNIA WATI | REUTERS
Baca juga: Jadwal Formula 1 Meksiko Pekan Ini: Ferrari Bakal Sulit Hadapi Red Bull?
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.