TEMPO.CO, Jakarta - Juara Dunia Formula 1 2021 dan 2022 Max Verstappen menolak diwawancara penyiar Sky usai Grand Prix Meksiko, Minggu 30 Oktober 2022 atau Senin pagi waktu Indonesia 31 Oktober 2022.
Pembalap Red Bull itu menyebut penyiar Sky mengeluarkan komentar 'menghina' usai seri Texas, Amerika Serikat, pekan lalu. Komentar itu ditujukan saat Verstappen mengalahkan Lewis Hamilton (Mercedes) di seri terakhir musim lalu, yang membuat pembalap asal Belanda itu merebut gelar juara dunia pertamanya. Sedangkan Hamilton, gagal merebut gelar juara dunia kedelapan kalinya.
Verstappen yang telah memenangkan rekor 14 balapan dalam satu musim, mengatakan kepada wartawan ada "semacam terus-menerus menggali kejadian akhir musim lalu, tidak sopan" dan terutama dari satu individu.
"Pada satu titik itu sudah cukup. Saya tidak menerimanya ... Anda tidak bisa hidup di masa lalu, Anda hanya harus move on," kata pembalap berusia 25 tahun itu kepada wartawan seperti dikutip dari Reuters, Senin.
Tidak ada komentar langsung dari Sky, yang juga memiliki akses wawancara yang dilakukan oleh televisi Formula 1.
Verstappen memenangkan kejuaraan pertamanya tahun lalu di penghujung musim Abu Dhabi, dengan pembalap Red Bull itu masuk ke balapan dengan poin yang sama dengan Hamilton.
Perubahan kontroversial direktur balapan Michael Masi pada prosedur keselamatan mobil memberi Verstappen kesempatan untuk melewati Hamilton di lap terakhir.
Beberapa penggemar Hamilton merasa pembalap Inggris itu dirampok dan menjadi vokal di media sosial, di mana 'Orange Army' Verstappen juga aktif membela jagoannya.
Verstappen menyampaikan beberapa komentar telah memicu permusuhan.
"Anda terus tidak menghormati saya dan pada satu titik saya tidak mentolerirnya lagi," katanya.
Prinsipal Red Bull Christian Horner mengatakan dia mengambil keputusan untuk menghindari Sky setelah komentar di Grand Prix AS di mana Red Bull memenangkan gelar konstruktor untuk pertama kalinya sejak 2013.
Di Meksiko, FIA mengumumkan Red Bull telah menerima denda US$7 juta (setara Rp 108 miliar), dan mengurangi jatah pengujian win tunnel selama semusim. Red Bull dianggap melanggar batas biaya tahun lalu dengan menghabiskan lebih dari yang diizinkan.
"Balapan berikutnya, layanan akan dilanjutkan. Kami hanya ingin meletakkan penanda untuk mengatakan hal-hal tertentu tidak dapat diterima dan sebagai tim kami berdiri bersama," kata Horner tentang boikot timnya terhadap saluran Inggris, Jerman dan Italia.
Sky memiliki hak untuk liputan langsung di Inggris dan Irlandia dan juga menyediakan liputan dan komentar untuk jaringan ESPN Walt Disney di Amerika Serikat.
"Tuduhan tentang kejuaraan yang dirampok adalah sesuatu yang kami rasa bukan komentar yang tidak memihak ... Max sangat kesal tentang hal itu dan sebagai tim kami mendukungnya sepenuhnya," kata Horner.
Baca juga: Max Verstappen Catat Rekor F1 Kemenangan Terbanyak dalam Satu Musim
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto