TEMPO.CO, Jakarta - Krisis chip semikonduktor dan wabah virus Corona di Cina tak mempengaruhi kinerja penjualan mobil mewah Bentley. Produsen asal Inggris itu mengumumkan rekor baru penjualan sepanjang 2022 dengan total 15.174 unit. Angka ini meningkat 4 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Pada 2022 yang tidak dapat diprediksi, bisnis ini mengatasi hambatan yang signifikan dan menunjukkan ketahanan luar biasa untuk memberikan rekor penjualan tahun ketiga berturut-turut," kata CEO Bentley Adrian Hallmark dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Senin, 10 Januari 2023.
Perusahaan melaporkan pertumbuhan penjualan di setiap pasar regional kecuali Cina yang turun 9 persen karena penguncian Covid-19. Di Amerika, pasar terbesar Bentley, penjualan hanya tumbuh dengan kecepatan sedang kurang dari 1 persen.
SUV mewah Bentayga, yang memiliki harga mulai sekitar 150.000 pound atau setara Rp 2,8 miliar (kurs saat ini 1 pound = Rp 18.964), tetap menjadi model terlaris Bentley tahun lalu, menyumbang 42 persen dari total penjualan kendaraan.
Perusahaan itu mengatakan bulan lalu pihaknya memperkirakan sedikit penurunan produksi pada 2023 karena pembatasan Covid-19 di Cina telah memperlambat pesanan.
Bentley telah berkomitmen untuk menggunakan tenaga listrik sepenuhnya pada tahun 2030.
Minggu ini merek mewah Inggris lainnya yang kini dimiliki BMW, Rolls-Royce, melaporkan rekor penjualan tahun lalu dengan total 6.021 unit. Angka ini naik 7,2 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 5.586 unit. Rolls-Royce menjual mobilnya dengan harga rata-rata US$534.000 atau Rp 8,3 miliar (kurs saat ini US$1 = Rp 15.595).
Baca juga: 3 Model Mobil Mewah Bentley Dipasarkan Eurokars Mulai 2023
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.