TEMPO.CO, Jakarta - Peredaran oli palsu belakangan ini masih marak di Tanah Air. Beberapa hari lalu, Bareskrim Polri berhasil mengungkap komplotan produsen oli bekas di wilayah Jawa Timur yang sudah beroperasi sejak 2020 dengan omzet bulanan sekitar Rp 20 miliar.
Dari hasil pengungkapkan polisi, oli tidak sesuai standar tersebut dipasarkan ke sejumlah agen dan distributor di seluruh Indonesia. Komplotan itu juga memproduksi kemasan botol oli dan kardus serupa dengan merek-merek produsen resmi.
Para pemilik kendaraan kerap kali tergiur menggunakan oli palsu karena harganya yang lebih murah dari oli asli. Namun, tanpa disadari, penggunaan oli palsu ini bisa menimbulkan dampak buruk bagi mesin kendaraan.
Menurut Kepala Bengkel Auto2000 Cikarang Indah Yuliana, penggunaan oli palsu membuat komponen di dalam mesin terpangkas secara signifikan. Kerusakan pada kendaraan ini bisa berujung pada membengkaknya biaya perbaikan mobil.
"Ciri oli palsu itu paling mudah dikenali saat digunakan karena bisa bikin mesin cepat panas, sebab sistem pelumasan yang tidak sempurna," kata Indah, dikutip dari laman Auto2000 hari ini, Sabtu, 10 Juni 2023.
Indah mengatakan, dampak kerusakan dari penggunaan oli palsu tidak akan langsung terjadi, tapi baru akan terasa setelah pemakaian jangka panjang. Hal ini dikarenakan oli palsu tidak bisa melakukan fungsinya dengan baik, seperti melumasi ruang mesin, melepas panas, mencegah korosi, serta membersihkan permukaan logam dari komponen yang bergesekan.
Secara jangka panjang, penggunaan oli palsu ini berpotensi membuat mesin cepat overheat, bahkan bisa bikin mesin jebol. Oleh sebab itu, para pemilik kendaraan disarankan untuk memiliki oli dengan cermat dan menghindari penggunaan oli palsu.
"Dari segi perbedaan oli palsu dan asli sampai saat ini memang masih sangat rancu. Jadi, baiknya bila akan servis atau sekadar mengganti oli, lakukan di bengkel resmi," tutup Indah .
Pilihan Editor: Putaran Terbaik Mario Aji di FP Moto3 Italia Terhalang Bendera Kuning
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto