TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat Erwin Hutapea mengatakan Jabar bisa menjadi wilayah atau provinsi pertama di Indonesia yang beralih ke kendaraan listrik. Hal ini dikarenakan investasi Jabar di sektor kendaraan bermotor nilainya cukup besar.
Erwin mengatakan nilai investasi kendaraan bermotor di Jawa Barat mencapai Rp 27 triliun. Dengan nilai tersebut, dia beranggapan Jabar bisa menggunakan investasi ini untuk merambah ke sektor kendaraan listrik.
"Di dalam konteks pengembangan transisi energi, tentu saja kita membutuhkan investasi," kata Erwin, dikutip Tempo.co dari situs berita Antara pada hari ini, Senin, 26 Juni 2023.
Erwin mengatakan, Indonesia sangat mampu untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dengan sumber daya yang melimpah, seperti sumber daya mineral dan pembangkit tenaga listrik yang mumpuni. Dengan demikian, kendaraan listrik ini dapat memberikan manfaat ketahanan energi yang sejalan dengan fokus pemerintah.
Selain itu, peralihan kendaraan listrik ini juga dinilai dapat meminimalisir impor bahan bakar minyak. Sehingga, anggaran impor tersebut bisa dialokasikan ke sektor yang lebih produktif.
"Bisa direalokasikan ke pembangunan kapasitas infrastruktur yang membuat masyarakat lebih sejahtera dan ekonomi lebih maju," jelas Erwin.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat, Susiana Mutia mengatakan bahwa saat ini sudah ada 127 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di wilayah Jawa Barat. SPKLU tersebut tersebar di 110 lokasi dan 20 di antaranya sudah bisa dicek melalui aplikasi PLN Mobile.
"Untuk biayanya, 400 kilometer mobil listrik hanya butuh sekitar Rp 200 ribu. Kalau pakai mobil BBM itu bisa sampai lebih dari Rp 1 juta untuk jarak sejauh itu," ujar Susiana.
DICKY KURNIAWAN | ANTARA
Pilihan Editor: Tanggapan Marc Marquez Usai Tabrak Enea Bastianini di Q1 MotoGP Belanda
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto