TEMPO.CO, Jakarta - Joan Mir tidak kunjung memberikan penampilan terbaiknya di Repsol Honda. Meski baru satu musim bersama tim pabrikan Jepang tersebut, Mir dikabarkan akan pindah ke tim Ducati pada musim depan.
Pada musim ini, mantan pembalap Suzuki itu baru mendapatkan lima poin dari delapan seri balapan. Dia tercatat hanya mampu finis satu kali dalam balapan utama musim ini, dan sering terjatuh.
Bahkan saat ini, pembalap berusia 25 tahun itu masih harus menepi dari tiga balapan setelah terjatuh di MotoGP Italia.
Dikutip dari Motosprint.it, Juara Dunia MotoGP 2020 itu dikabarkan dalam tahap negosiasi untuk sejumlah kondisinya saat ini. Tim satelit Ducati, Gresini Racing, menjadi nama pertama yang siap menampung Mir.
Kondisi ini sebenarnya bisa saja terjadi jika Fabio di Giannantonio hengkang dari Gresini. Namun Mir bukan satu-satunya kandidat pengganti Giannantonio, masih ada nama pembalap Moto2, Tony Arbolino, dan pembalap Pramac Ducati, Johann Zarco.
Selain itu manajer Mir, Paco Sanchez, juga memberikan sinyal jika kliennya memang sudah tidak ingin membela Honda. Dia menyebut jika Honda tidak dapat menuhi ekspektasi Mir
“Secara mental dia tidak bisa bahagia. Karena semuanya tidak berjalan seperti yang diharapkan,” kata Sanchez.
“Kami tidak benar-benar tahu dan sulit untuk menemukan alasan mengapa motor tidak bekerja seperti yang dia inginkan untuk gaya berkendaranya, tapi itulah kenyataannya,” ujar dia.
Sanchez juga menyebut Honda tidak bisa memberikan motor yang sesuai dengan karakter Mir untuk dapat bersaing di MotoGP.
“Saat ini dia tidak bisa mengendarai dan menunjukkan bakat dan kecepatannya dengan motor itu. Apa yang diinginkan Mir adalah agar proyek ini terus berjalan, agar motornya bekerja, agar dia dapat menunjukkan bakatnya dan mengembalikan kepercayaan diri Honda yang diberikan ketika mereka mengontraknya,” kata Sanchez.
Pilihan Editor: Jatuh 3 Kali Beruntun, Joan Mir Masih Berusaha Mengenal Motor Honda
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.