TEMPO.CO, Jakarta - PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) mengonfirmasi bahwa mereka akan menghentikan riset dan pengembangan untuk mobil bensin pada 2025. Langkah ini dilakukan untuk beralih ke kendaraan elektrifikasi.
"Per akhir 2025, itu tidak ada lagi R&D untuk mobil yang combustion engine, semua stop di situ. Jadi semua tinggal melanjutkan lifecycle dari produk yang sudah ada, sampai selesai, baru nanti akan beralih ke listrik," kata Deputy Director Marketing Communication & PR PT MBDI, Kariyanto Hardjosoemarto saat mengunjungi Kantor Tempo, Kamis, 27 Juli 2023.
Keri, sapaan akrab Kariyanto, mengakui bahwa elektrifikasi Mercedes-Benz di Indonesia bisa dikatakan terlambat. Namun, Mercedes secara global menargetkan untuk melistriki semua produk mobilnya di akhir dekade ini atau akhir 2030.
"Strategi global itu kita akan beralih semua ke elektrik, akan semua beralih ke listrik pada akhir 2030, di mana pun market yang siap. Karena, setelah kita jalankan itu, belum tentu semua market siap," jelasnya.
Indonesia sendiri, saat ini Mercedes-Benz telah meluncurkan empat model mobil listrik, yakni EQE, EQS, EQA, dan EQB. Dari semua model yang telah diluncurkan tersebut, model EQE dan EQS menjadi yang paling laris di pasar Tanah Air.
"Jadi secara product line-up, saat ini mungkin kita jadi yang paling banyak, tapi memang secara demand kita masih coba terus," ujar Keri.
Pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2023, Mercedes juga akan meluncurkan satu model mobil listrik baru, yakni EQS versi SUV. Model ini sudah terlebih dahulu dipasarkan di Eropa sejak tahun lalu.
Pilihan Editor: Mercedes-Benz Bawa Mobil Listrik Baru di GIIAS 2023, EQS Versi SUV
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto