TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif optimistis bisa mencapai target 50 ribu unit sepeda motor listrik konversi tahun ini. Walaupun, saat ini insentif konversi motor listrik tersebut baru belum mencapai Rp 5 ribu.
"Insya Allah (tercapai)," kata Arifin, dikutip dari Tempo.co hari ini, Sabtu, 29 Juli 2023.
Dalam mencapai target tersebut, Kementerian ESDM akan melakukan promosi untuk menarik minat masyarakat terhadap konversi motor listrik ini. Selain itu, kementerian juga tengah menyiapkan peraturan tarif charging fast track dan normal charging.
Arifin menilai konversi motor listrik ini perlu dilakukan untuk mengubah 120 juta motor bensin yang ada saat ini. Terlebih, setiap tahunnya, populasi motor di Tanah Air terus mengalami peningkatan hingga lima persen.
"Konsumsi satu liter satu hari ini ekuivalen dengan 60 ribu barel crude oil per hari. Hari ini harganya US$ 80 dolar, maka ada US$ 48 juta per hari," jelasnya.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan hingga 27 Juli 2023, permohonan konversi motor listrik tercatat sebanyak 4.578 unit. Mayoritas konversi motor listrik tersebut berada di Pulau Jawa dengan persentase 94 persen.
"Saat ini ada 8 bengkel konversi bersertifikat dengan kapasitas 35 ribu kendaraan bermotor per tahun. Untuk bisa menambah ini, kami lakukan pelatihan teknis, mentor, dan mendorong bengkel sertifikat untuk menggandeng bengkel lainnya," ucap Dadan.
DICKY KURNIAWAN | RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: Jokowi Bertemu Sejumlah CEO Perusahaan Cina, Akan Bahas Mobil Listrik
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto