TEMPO.CO, Jakarta - Sergio Perez mampu menunjukkan penampilan positif di Grand Prix Formula 1 Belgia pada akhir pekan lalu. Saat itu dirinya berhasil naik podium dan membantu Red Bull Racing meraih kemenangan 1-2 di Sirkuit Spa-Francorchamps.
Dirinya berhasil menyelesaikan Grand Prix Formula 1 Belgia 2023 di peringkat kedua. Sergio Perez tertinggal cukup jauh dari pemenang balapan, yang juga rekan setimnya, yakni Max Verstappen.
Hasil ini membuat Sergio Perez berhasil menjawab tantangan bos tim pabrikan Red Bull Racing, Christian Horner. Perez mengatakan bahwa Horner tidak ingin berbicara kepadanya jika dirinya gagal finis di peringkat tiga besar pada Formula 1 Belgia 2023.
"Ah, sekarang Anda akan berbicara dengan saya," kata Perez dalam saluran radio kepada Horner, dikutip Tempo.co dari situs berita balap Speedweek hari ini, Rabu, 2 Agustus 2023. “Ini hanya lelucon.”
“Dia (Horner) mendatangi saya sebelum kualifikasi dan berkata, 'Jika Anda tidak berada di tiga besar, saya tidak akan berbicara dengan Anda selama sisa akhir pekan'. Jadi dia akan berbicara dengan saya selama sisa akhir pekan," tambah Sergio Perez sambil tertawa.
Tuntutan Horner kepada Perez untuk bisa finis di posisi podium tak terlepas dari masalah sang pembalap di sesi kualifikasi Grand Prix Formula 1 Belgia. Ketika itu Sergio Perez tidak mampu mencapai kualifikasi 3 (Q3), dan ini menjadi catatan buruknya secara beruntun dalam lima akhir pekan terakhir.
Sementara itu, Konsultan motorsport Red Bull Helmut Marko memberikan pujian kepada Sergio Perez usai balapan Formula 1 Belgia 2023. Dirinya juga mengapresiasi kebangkitannya di Sirkuit Spa-Francorchamps.
“Kami tahu dia adalah salah satu pembalap top. Tidak ada yang terlihat bagus jika disandingkan dengan Verstappen, dan Anda harus menghadapinya secara psikologis ketika Anda melihat seseorang lebih baik dari Anda di setiap fase,” kata Helmut.
“Anda tidak bisa melawan Max Verstappen dan dia melakukan tugasnya dengan sangat baik. Dia telah mengkonsolidasikan nomor dua di kejuaraan dunia. Orang-orang hanya bisa berharap terus seperti ini," tutup dia.
Pilihan Editor: Alasan Tesla Lebih Pilih Investasi di Australia Ketimbang Indonesia
SPPEDWEEK
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto
