TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa waktu belakangan ini, polusi udara di wilayah Jabodetabek memburuk. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) angkat bicara mengomentari soal polusi udara tersebut.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan bahwa polusi udara yang terjadi dihasilkan dari berbagai macam sumber, mulai dari kendaraan bermotor hingga pabrik-pabrik yang beroperasi.
"Karena yang menghasilkan polusi itu bukan yang namanya mobil saja, tapi yang namanya sepeda motor juga, pabrik-pabrik juga," kata Nangoi di GIIAS 2023, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Nangoi menilai bahwa pemerintah punya strageti untuk kendaraan bermotor ditingkatkan emisi gas buangnya agar lebih bersih. Salah satunya adalah dengan menggunakan standar emisi mesin Euro 4.
"Saat ini kita sudah masuk Euro 4. Nah, Euro 4 itu tentunya mobil harus siap bahan bakarnya, kemudian maintenance mobil itu juga harus berjalan dengan baik, kalau enggak, ya enggak bisa berjalan dengan baik," jelasnya.
Sebagai asosiasi yang menangani kendaraan roda empat atau mobil di Indonesia, Gaikindo menegaskan bahwa mobil yang dipasarkan di Tanah Air saat ini sudah memenuhi persyarat emisi Euro 4. Hanya saja, Nangoi masih mempertanyakan soal ketersediaan bahan bakar dan maintenance untuk kendaraan Euro 4 ini.
"Yang pasti kami punya mobil sudah memenuhi syarat. Anda jawab sendiri mengenai bahan bakarnya, mengenai maintenance, apakah sudah sesuai syarat," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan sejumlah instruksi kepada sejumlah menterinya hingga gubernur untuk penanganan polusi udara di Jakarta yang semakin mengkhawatirkan. Jokowi menjelaskan soal kualitas udara di DKI Jakarta sudah di angka 156 dengan keterangan tidak sehat.
Menurutnya, polusi udara yang terjadi ini diakibatkan kemarau panjang selama tiga bulan terakhir, pembuangan emisi dari transportasi, dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur.
Jokowi kemudian meminta ada rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi khususnya di Jabodetabek. Kepala Negara juga meminta agar ruang terbuka hijau diperbanyak.
"Tentu saja ini memerlukan anggaran, siapkan anggaran dan jika diperlukan kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office (jadi) work from home mungkin. Saya enggak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah 75 persen (di rumah) 25 persen (di kantor) atau angka yang lain," kata Jokowi.
Untuk jangka menengah, Jokowi meminta para menterinya konsisten menerapkan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal. Ia mencontohkan LRT dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang bakal segera beroperasi untuk umum harus digenjot pemakaiannya.
Terakhir, Jokowi meminta agar ada penguatan mitigasi terhadap perubahan iklim. Ia meminta agar dilakukan pengawasan kepada sektor industri dan pembangkit listrik terutama di sekitar Jabodetabek. Ia juga meminta agar publik diedukasi soal polusi udara tersebut.
Pilihan Udara: Menhub Budi Karya: 50 Persen Lebih Polusi Udara Disumbang Kendaraan Bermotor
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto