TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil asal Vietnam, VinFast berencana untuk memperluas ekspansinya ke tujuh negara Asia, termasuk Indonesia. Bahkan VinFast dikabarkan bakal memulai penjualannya di tahun depan dan akan membangun pabrik pada 2026.
Melansir laman Reuters hari ini, Kamis, 14 September 2023, VinFast akan menggelontorkan dana investasi sebesar $ 1,2 miliar atau sekitar Rp 18,4 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk investasi jangka panjang di Tanah Air, termasuk untuk pembangunan pabrik di Indonesia.
Dari total investasi tersebut, sebesar $ 200 juta atau sekitar Rp 3 triliun akan digunakan untuk pabrik VinFast di Indonesia. Fasilitas produksi tersebut diklaim akan memiliki kapasitas 30.000 sampai dengan 50.000 unit setiap tahunnya.
Pabrik VinFast di Indonesia akan menjadi pabrik ketiga setelah pabrik utamanya di Kota Haiphong, Vietnam Utara, dan pabrik baru di North Carolina, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada 2025.
Selain Indonesia, VinFast juga berencana hadir di beberapa pasar lain, seperti India, Malaysia, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Pabrikan otomotif Vietnam ini juga akan memperluas ekspansinya di Eropa dan telah mengidentifikasi antara 40 hingga 50 pasar potensial.
Petinggi VinFast Temui Menteri Perdagangan RI
Pada awal bulan ini, Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan menerima kunjungan petinggi VinFast. Pertemuan tersebut membahas tentang peluang kerja sama dan investasi antara Indonesia dan Vietnam di bidang mobil listrik.
"Melalui kerja sama ini, industri dalam negeri akan tumbuh dan ekspor kendaraan listrik akan dipastikan melonjak," kata Zulkifli, dikutip dari Antara.
Zulkifli Hasan menuturkan bahwa kerja sama ini akan mencakup peningkatan infrastruktur dan pengisian daya, menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif, serta mengoptimalkan produksi dan penggunaan sumber daya berkelanjutan.
"Ini merupakan implementasi dari kerja sama konkret, baik dalam kerangka ASEAN maupun dalam kerangka bilateral antara Indonesia dengan Vietnam," jelas dia.
Kemendag, dalam keterangan resminya, menjelaskan bahwa Indonesia selalu terbuka dalam kerja sama dan kolaborasi dengan negara-negara mitra untuk pengembangan kendaraan listrik, termasuk peningkatan infrastruktur hingga pengisian daya.
"Presiden Widodo (Jokowi) menyambut baik dunia usaha Vietnam, termasuk VinFast, untuk berinvestasi di Indonesia, mendorong kerja sama dalam pengembangan energi terbarukan, ekosistem kendaraan listrik," tulis laporan Vietnamnews.vn.
Selain itu, Jokowi juga telah melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh di Istana Negara. Dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden, kedua pemimpin menyambut baik kerja sama pengembangan ekosistem kendaraan listrik dari sektor swasta dan mendorong kemitraan antara BUMN kedua negara.
"Dengan Vietnam, PM Vietnam mengundang Bapak Presiden ke Vietnam. Beliau berdua mendorong realisasi kerja sama maritim dan perikanan berkelanjutan," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi.
DICKY KURNIAWAN | REUTERS | ERWAN HARTAWAN
Pilihan Editor: Sistem Swap Baterai Jadi Solusi Transisi ke Motor Listrik
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto