Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suzuki Jadi Pabrikan Penghasil Emisi Tertinggi, Toyota Ketiga

image-gnews
Suzuki Grand Vitara akan hadir di Indonesia di IIMS 2023. (Foto: Maruti Suzuki)
Suzuki Grand Vitara akan hadir di Indonesia di IIMS 2023. (Foto: Maruti Suzuki)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan investigasi Greenpeace Asia Timur mengungkapkan bahwa pabrikan mobil Jepang, Suzuki menjadi jenama yang menghasilkan emisi paling tinggi. Hal ini dikarenakan Suzuki tidak memiliki kendaraan listrik dalam jajaran produknya, hanya hybrid ringan dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).

Dalam penilaian yang dilakukan Greenpeace, Suzuki meraih hasil 3,2 poin dari total skor 100. Suzuki tercatat belum menjual kendaraan listrik murni hingga saat ini.

"Kinerja dekarbonisasi dan elektrifikasi Suzuki hampir tidak ada, di saat hampir semua produsen mobil besar beralih dari kendaraan ICE," tulis Greenpeace dalam laporannya tersebut, dikutip dari laman Carscoops hari ini, Jumat, 20 Oktober 2023.

Sementara itu, peringkat kedua ditempati pabrikan mobil Cina, Great Wall Motor (GWM) dengan poin 10,8 poin dari 100. Lalu Toyota mengikutinya di peringkat ketiga dengan 11,9 poin, diikuti Nissan 13,9 poin, dan Honda 14,7 poin.

Greenpeace melaporkan bahwa Toyota hanya menjual 400 unit mobil pada 2022 secara global. Sementara itu GWM yang memiliki penjualan mobil listrik cukup tinggi, tidak mampu meraih poin maksimal dalam hal dekarbonisasi rantai pasokan.

Pabrikan mobil yang meraih poin tinggi dalam hal emisi gas buang dan dekarbonisasi adalah Mercedes-Benz, yakni 41,1 poin dari 100. Kemudian, diikuti pabrikan mobil Jerman lainnya, yakni BMW dengan poin 40. Penjualan mobil listrik BMW berkontribusi 10,32 persen terhadap total penjualannya, sementara Mercedes 7,25 persen.

"Pada akhirnya, kita memerlukan produsen mobil tradisional untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik. Merek-merek seperti Toyota dan Hyundai menghadapi ancaman pasar yang sangat nyata dari semua produsen kendaraan listrik seperti Tesla dan BYD, namun dalam menghadapi perkembangan teknologi, mereka mengalami hambatan," kata Wakil Direktur Program Greenpeace Asia Timur, Ada Kong.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Greenpeace mendesak para produsen mobil untuk mengakhiri penjualan kendaraan bermesin pembakaran di Eropa pada 2028. Sementara untuk wilayah Amerika Serikat, Tiongkok, Korea, dan Jepang, penjualan ICE diharapkan bisa dihentikan pada 2030.

Lebih lanjut Greenpeace juga menginginkan penghentian ICE ini dibarengi dengan investasi daur ulang baterai dan dekarbonisasi. Mereka juga meminta rantai pasokan baja sekaligus transisi yang adil bagi pekerja industri otomotif untuk beralih ke elektrifikasi.

DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS

Pilihan Editor: Brad Binder Terdepan di Practice MotoGP Australia, Marc Marquez di Belakang

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KLHK Kaji Data Komisi Eropa yang Sebut Indonesia Sumbang 2,3% Emisi Global

7 hari lalu

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian LHK Laksmi Dhewanthi, sebagai National Focal Point UNFCCC memimpin Delegasi Republik Indonesia  pada pertemuan Subsidiary Body ke-60 Konvensi Perubahan Iklim yang dilaksanakan di Bonn-Jerman pada tanggal 3 Juni sampai 14 Juni 2024.
KLHK Kaji Data Komisi Eropa yang Sebut Indonesia Sumbang 2,3% Emisi Global

KLHK akan kaji data Komisi Eropa yang menyebut Indonesia menyumbang emisi 1,24 Gt setara CO2e atau 2,3% emisi GRK global.


Greenpeace Kritik Rencana Pakai Kepulauan Seribu untuk Penampungan Sampah

8 hari lalu

Sampah terlihat memenuhi aliran kali Cilliwung di pinggiran pemukiman Kelurahan Kebon Melati, Jakarta Pusat, Minggu, 23 Juni 2024. Meskipun telah dibersihkan oleh petugas terkait, kurangnya kesadaran warga untuk menjaga kebersihan menjadi faktor utama yang menyebabkan sungai tersebut tidak pernah bersih dan dipenuhi tumpukan sampah limbah rumah tangga. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Greenpeace Kritik Rencana Pakai Kepulauan Seribu untuk Penampungan Sampah

Greenpeace menilai rencana pemerintah menggunakan satu pulau di Kepulauan Seribu, untuk menampung sampah berpotensi mencemari laut.


Begini Saran Greenpeace Soal Rencana DKI Membangun Pulau Sampah di Kepulauan Seribu

8 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran melakukan proses pendinginan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Minggu 29 Oktober 2023. Menurut penuturan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta luas TPST zona 2 yang terdampak 2 sampai dengan 3 hektar dan proses pendinginan masih berlangsung hingga malam hari ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Begini Saran Greenpeace Soal Rencana DKI Membangun Pulau Sampah di Kepulauan Seribu

Pembangunan pulau sampah menjadi bagian dari pengelolaan sampah di tingkat hilir.


Greenpeace Sebut UU KSDAHE Solusi Semu dalam Perlindungan Lingkungan

14 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menerima berkas berisi pandangan akhir fraksi dari anggota Komisi IV Fraksi PKS Slamet (kanan) mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDAHE) di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2024. Dalam rapat tersebut Pemerintah, Komisi IV DPR RI, dan Komite II DPD RI menyepakati naskah RUU KSDAHE untuk dilanjutkan pembicaraan di rapat paripurna DPR RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
Greenpeace Sebut UU KSDAHE Solusi Semu dalam Perlindungan Lingkungan

Greenpeace Indonesia menilai UU KSDAHE minim pelibatan masyarakat sipil dan berkomitmen semu dalam perlindungan lingkungan.


Soal Ormas Agama Kelola Tambang, Ini Keyakinan dan Keresahan Imam Besar Istiqlal

22 hari lalu

Ilustrasi pertambangan. Shutterstock
Soal Ormas Agama Kelola Tambang, Ini Keyakinan dan Keresahan Imam Besar Istiqlal

Dia yakin ulama bisa berbeda dalam kelola tambang tapi juga berpesan jangan sampai melegitimasi kerusakan alam dengan agama.


Wujud Microforest 100, Teknologi Mikroalga dari Peneliti UGM yang Mampu Serap CO2 di Udara

28 hari lalu

Alat penyerap karbon berbasis mikroalga, Microforest 100, yang terpasang di Masjid Raya Syeikh Zayed, Solo. Dikembangkan oleh dua peneliti UGM dan PT Algatech Nusantara(Dok. UGM)
Wujud Microforest 100, Teknologi Mikroalga dari Peneliti UGM yang Mampu Serap CO2 di Udara

Peneliti UGM dan startup Algatech Nusantara mengembangkan "pohon elektronik" mikroalga untuk menyerap karbon di ruang terbuka.


Paparkan Hasil Kajian Dampak Tambang untuk Pendidikan, Greenpeace Harapkan Ini dari Prabowo

30 hari lalu

Ilustrasi pertambangan. Shutterstock
Paparkan Hasil Kajian Dampak Tambang untuk Pendidikan, Greenpeace Harapkan Ini dari Prabowo

Greenpeace Indonesia bersama lembaga riset Celios meluncurkan hasil kajian dampak industri tambang terhadap sektor pendidikan dan kesehatan.


Petani Kecil Dibuatkan Panduan Bebas Deforestasi untuk Tembus Pasar Global

32 hari lalu

Seorang petani kelapa sawit, mendorong gerobak saat panen di perkebunannya di Desa Gunam, Beruak, Kecamatan Parindu, Sanggau, Kalimantan Barat.Sumber foto: Greenpeace
Petani Kecil Dibuatkan Panduan Bebas Deforestasi untuk Tembus Pasar Global

Panduan dibuat Greenpeace dkk. Telah lewati serangkaian uji coba lapangan bersama petani kecil di Kalimantan Barat selama 4 tahun.


MAI: Ada Potensi Besar dari Pengembangan Tambak Udang, Asal Tak Diganggu Narasi LSM

32 hari lalu

Komisi IV DPR RI melakukan audiensi dengan Ketua Perwakilan Tambak Udang/Paguyuban Petambak Mulyo Karimunjawa, Ketua Umum Shrimp Club Indonesia, Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia, Ketua Umum Forum Udang Indonesia, di Ruang Rapat Komisi IV DPR RI  pada Senin, 24 Juni 2024. TEMPO/MOCHAMAD FIRLY FAJRIAN
MAI: Ada Potensi Besar dari Pengembangan Tambak Udang, Asal Tak Diganggu Narasi LSM

Indonesia memiliki garis pantai terpanjang nomor dua dunia setelah Kanada. Namun hanya bisa ada di posisi kelima produsen udang dunia


Terkini: Sri Mulyani Sebut Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 71 Triliun, Analis Prediksi Rupiah Melemah hingga Rp 16.510 per Dolar AS

32 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers disaksikan Ketua tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo - Gibran Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo - Gibran Ahmad Muzani usai melakukan pertemuan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 31 Mei 2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani menerima kunjungan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Presiden dan Wakil Presiden terpilih,Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu membahas transisi pemerintahan dan RAPBN 2025. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terkini: Sri Mulyani Sebut Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 71 Triliun, Analis Prediksi Rupiah Melemah hingga Rp 16.510 per Dolar AS

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan pemerintah saat ini dan presiden terpilih menyepakati anggaran makan bergizi gratis Rp 71 triliun.