Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemeperin Sebut Emisi Pembuatan Baterai EV Lebih Tinggi 40 Persen dari Mobil Konvensional

image-gnews
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. shutterstock.com
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan bahwa emisi karbon kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) lebih tinggi dibandingkan dengan mobil hybrid dan mobil bermesin konvensional. Emisi ini dihasilkan dari proses pembuatan baterai pada kendaraan listrik.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, R Hendro Martoni menjelaskan pernyataan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang soal emisi karbon mobil listrik yang disebut lebih tinggi dari kendaraan hibrida dan konvensional. Menurut Hendro, masih banyak masyarakat yang belum memahami konteks omongan dari Agus Gumiwang.

"Dalam raker dibahas upaya strategis yang merujuk hasil beberapa studi di antaranya oleh McKinsey and Company, yang melihat dalam proses pembuatan baterai BEV mengeluarkan emisi sekitar 40 persen lebih tinggi dibanding (mobil) hybrid dan bensin karena proses ekstraksi mineral lithium, kobalt, dan nikel," ujar Hendro, dikutip dari situs berita Antara pada hari ini, Minggu, 22 Oktober 2023.

Menurut Hendro, untuk mencapai dekarbonisasi ekosistem kendaraan listrik, diperlukan energi listrik terbarukan dengan mengurangi bauran sumber listrik dari fosil, baik untuk energi kendaraan listrik juga pemrosesan mineral untuk pembuatan baterai.

Selain itu, dibutuhkan juga fasilitas daur ulang (recycling) baterai agar bisa menjadikan baterai bekas sebagai energi penyimpanan sekunder. Sehingga, diharapkan ekosistem end-to-end dari kendaraan listrik ini dapat terbentuk.

Berdasarkan laporan Polestar and Rivian Pathway Report (2023) terkait kajian life cycle emission tahun 2021 di Eropa, Amerika Utara, dan Asia Pasifik, disebutkan bahwa kendaraan listrik ini menghasilkan emisi yang lebih rendah, yakni 39 tonnes of carbon dioxide equivalent (tCO2e).

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan kendaraan hybrid yang punya emisi sebesar 47 tCO2e dan juga dari kendaraan konvensional atau internal combustion engine (ICE) yang mencapai 55 tCO2e. 

"Angka emisi ini berbeda tidak terlalu jauh per ton CO2 per km-nya jika bersamaan bensin yang digunakan lebih bio atau green fuel," ucap Hendro.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Life cycle emissions ini, menurut Hendro, menunjukkan jumlah total gas rumah kaca dan partikel yang dikeluarkan selama siklus kendaraan, mulai dari produksi hingga penggunaan dan pembuangan (disposal). Hal ini ditunjukkan dengan satuan tonnes of carbon dioxide equivalent (tCO2e).

"Masih adanya emisi ini sangat bergantung dari input energi bahan bakar dari hulu dan hilir dan secara gradual akan menurun jika bahan input ini dilakukan secara green fuel," ujar Hendro menjelaskan.

Hendro meminta agar sejumlah pihak yang mengkritik soal emisi kendaraan listrik ini untuk memahami konteks secara utuh dan melihat road map kendaraan listrik yang dibuat Kemenperin. Semua itu disiapkan untuk mencapai target net zero emission lebih cepat dari target pemerintah di tahun 2060, melalui sektor alat transportasi.

DICKY KURNIAWAN | ANTARA

Pilihan Editor: Pabrik Baterai di Indonesia Mulai Beroperasi Tahun Depan, Simak Kapasitasnya

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar koalisi masyarakat sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. Pembahasan berfokus pada dampak buruk hilirisasi nikel yang merusak lingkungan dalam industri kendaraan listrik. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaiki mobil listrik ESMEKA BIMA EV pada ajang pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Kamis, 16 Februari 2023. Produsen mobil lokal, Esemka, memperkenalkan dua unit prototipe mobil listrik, yaitu Esemka Bima EV Cargo Van dan Passenger Van. Tempo/Tony Hartawan
Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.


Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

2 hari lalu

Jokowi saat melihat motor listrik Gesits. (Foto: Artemis Indonesia)
Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.


Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

2 hari lalu

Seorang pengunjung mencoba menaiki motor listrik di PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2024.
Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.


Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

3 hari lalu

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya. Foto: Canva
Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.


3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

3 hari lalu

Mobil BYD EV dipamerkan di Bangkok International Motor Show ke-45 di Bangkok, Thailand, 25 Maret 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

BYD telah berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang-cabang di Indonesia


Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

3 hari lalu

Booth BYD di PEVS 2024. (Foto: Gooto/Dimas Prassetyo)
Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.


Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

PT Chandra Asri Petrochemical, Cilegon, Banten. TEMPO/Yosep Arkian
Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.


Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

4 hari lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.