TEMPO.CO, Tokyo - Jepang merupakan salah satu negara dengan tingkat ketertiban lalu lintas yang cukup teratur. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi kecelakaan lalu lintas di sejumlah jalan yang ada di wilayah Jepang.
Berbeda dengan Indonesia, penanganan kecelakaan lalu lintas di Jepang terbilang lebih ketat. Menurut pemandu wisata yang menemani kami dalam perjalanan ke Jepang bersama PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Al Giffari, kecelakaan di Jepang penanganan utamanya harus menunggu pihak kepolisian.
"Jadi kalau kecelakaan di sini, kendaraan yang kecelakaan tidak boleh dipindahkan sampai kepolisian datang. Jadi benar-benar harus menunggu, walaupun itu mengganggu lalu lintas. Jadi, paling malas kalau sudah ada kecelakaan," kata Al kepada awak media saat kunjungan ke Tokyo, Jepang, Selasa, 24 Oktober 2023.
Lebih lanjut, Al mengatakan bahwa ketika kepolisian datang, mereka akan mengukur titik-titik terjadinya kecelakaan. Selain itu, serpihan mobil yang terlepas atau pecah, misalnya kaca, juga akan diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
"Setelah polisi sudah mengukur, barulah mobil atau kendaraan yang kecelakaan itu dipinggirkan. Jadi, tidak boleh dipinggirkan kalau polisi belum datang," ucapnya.
Tingkat ketertiban berlalu lintas di Jepang terbilang cukup tinggi. Sebab, khususnya di jalan bebas hambatan atau jalan tol, setiap tiang jalan yang terpasang biasanya terpasang kamera tersembunyi yang mengawasi pelanggaran lalu lintas.
"Tiang-tiang di jalan tol ini ada kamera tersembunyi. Bahkan, saat naik bus saja, ada penumpang yang berdiri atau tidak pakai sabuk pengaman, bisa ditilang," ujar Al.
Pilihan Editor: Ducati Multistrada V4 RS Akan Hadir di Indonesia, Pakai Mesin Superbike
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto