TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Atsushi Kurita mengatakan bahwa pabrikan mobil Cina saat ini terbilang sangat agresif di pasar mobil listrik. Bahkan Kurita menilai bahwa hal itu akan menjadi ancaman bagi pabrikan lain, termasuk Mitsubishi.
"Saya tidak tahu apakah kami bersaing dengan mereka. Itu mengapa kami mencoba mempelajari pasarnya, mobil kami didesain dengan sangat baik dan teknologinya lebih tinggi," ujar Kurita saat ditemui di Tokyo, Jepang, Kamis, 26 Oktober 2023.
Kurita mengatakan bahwa Mitsubishi juga akan meramu harga terbaik untuk mobil listriknya yang nanti akan dipasarkan di Tanah Air. Hanya saja, dia belum bisa memastikan kapan mobil listrik murni Mitsubishi akan mengaspal di Indonesia.
"Soal harga, kami mencoba mempelajari. Setidaknya yang bisa saya katakan, Cina memang sangat kuat dan kami harus melihatnya dengan sangat serius," ujarnya.
Bicara soal mobil listrik murni, Mitsubishi akan mulai memproduksi mobil listrik niaga ringan Minicab MiEV pada tahun 2024. Selain itu, di tahun depan, MMKSI juga mengonfirmasi akan memboyong mobil listrik mungil eK X EV dan berencana untuk memasarkannya di Tanah Air.
"Kami akan membawa mobil listrik Minicab MiEV tahun depan, begitu juga rencana eK X EV. Kalau memang masyarakat Indonesia lebih cepat menerima mobil listrik, kami berupaya segera menjualnya," jelasnya.
Kurita menilai bahwa pasar Indonesia kemungkinan akan sedikit lambat dalam menerima kehadiran mobil listrik. Kendati demikian, Mitsubishi tidak akan meninggalkan segmen mobil ramah lingkungan ini karena akan menjadi salah satu kontributor dalam bisnis Mitsubishi di masa depan.
"Paling selangkah demi selangkah (mobil listrik diterima). Bagi kami, listrik murni juga model yang penting dalam line-up kami. Jika ada permintaan tinggi soal mobil listrik, kami akan secepat mungkin memenuhinya," ucap Kurita.
Pilihan Editor:
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto