TEMPO.CO, Jakarta - Mazda akan menyetop produksi CX-8 pada akhir Desember 2023 untuk pasar Jepang. Hal tersebut sejalan dengan peluncuran model CX-80 yang dilakukan di tahun depan.
Keputusan terebut diklaim sebagai langkah serius Mazda dalam menghadapi pasar mobil listrik. Saat ini, Mazda CX-8 yang beredar belum tersedia dalam varian elektrifikasi, baik hybrid maupun mobil listrik.
Sebagai informasi, model CX-8 saat juga dipasarkan di wilayah Asia Tenggara, terutama Indonesia.
Menanggapi penyetopan produksi tersebut, Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia, Ricky Thio mengatakan hingga saat ini CX-8 masih dijual di Indonesia.
"Kami masih menjual, apalagi kami jualan cukup banyak sekitar 60an," ucap Ricky di Kota Bogor, Selasa, 7 November 2023.
Ricky juga mengklaim CX-8 cukup populer di masyarakat Indonesia karena merupakan SUV meski memakai kapten seat.
"Ya cukup populer karena kan konsepnya kapten seat, six sitter, dan yang bawa mobilnya tidak seperti sopir karena SUV," lanjut dia.
Lebih lanjut dia menyebutkan setelah dilakukan stop produksi di Jepang. Kemungkinan bakal ada model baru yang akan menggantikan CX-8.
"Saya yakin pasti ada Mazda (model) lain yang akan muncul, kita tunggu saja," jelas dia.
Diketahui, CX-8 hanya tersedia dalam satu varian, Elite untuk pasar Indonesia. Mobil tersebut dibekali dengan mesin Skyactiv-G 2,5 4-silinder segaris DOHC 2.488 cc sehingga menghasilkan tenaga hingga 190 ps pada 6.000 rpm dan torsi 252 Nm pada 4.000 Nm.
Mesin tersebut bekerja dalam transmisi otomatis enam percepatan yang tersalurkan ke penggerak roda depan. SUV berukuran sedang tersebut dibanderol dengan harga Rp798,8 juta On The Road Jakarta.
Pilihan Editor: Mazda Buka Showroom dan Bengkel Baru di Kota Bogor
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto
