TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik mobil perlu memperhatikan kondisi kendaraannya, terutama jika sering macet-macetan ditambah dengan kondisi cuaca panas. Sebab, kondisi tersebut berpotensi membuat oli mesin mobil mengalami penguapan.
Mobil yang berhenti saat macet, membuat radiator tidak mendapatkan embusan udara lebih dingin dari arah depan. Sehingga, radiator akan kesulitan bekerja dan suhu ruang mesin meningkat karena kurang optimal melepaskan panas.
Melansir siaran pers Auto2000 hari ini, Selasa, 14 November 2023, radiator yang tidak berfungsi optimal akan membuat mesin mobil kesulitan mengurangi suhu kerja mesin. Salah satu risikonya adalah oli mesin bisa menguap.
Sebenarnya oli mesin dirancang tahan suhu tinggi dengan titik didih yang mencapai suhu tertentu. Sehingga bila terpapar panas tinggi dan dalam waktu lama, pelumas mesin menjadi cepat rusak dan lebih encer bila dibandingkan dengan kondisi barunya.
Kondisi oli yang terus bekerja dalam suhu tinggi akan membuat oli semakin encer dan menyusup masuk ke ruang bakar. Jika ini terjadi, maka berpotensi menimbulkan masalah baru, yakni deposit kotoran di ruang bakar.
Kotoran yang menempel pada katup dan busi akan membuat kinerja mesin turun. Kotoran yang masuk ke ruang bakar juga akan merusak campuran ideal antara udara dan bensin, serta memicu pembakaran yang tidak sempurna.
Hal tersebut akan membuat performa mesin turun dan membuat boros bensin. Selain itu, pembakaran yang tidak sempurna juga meningkatkan emisi karbon dan membuat mobil tidak dapat lulus uji emisi.
Risiko oli mesin menguap tetap ada meskipun mesin dalam keadaan prima dan presisi. Oli akan menguap karena pada batas suhu tertentu, energi dalam yang mengikat molekul hidrokarbonnya tidak sanggup lagi menahan diri akibat adanya energi panas yang terjadi.
Pilihan Editor: Lelang Motor Harley-Davidson Gratis Mesin Triumph, Mulai Rp 103 Jutaan
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto
