TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pada Senin, 13 November 2023. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Biden membahas kerja sama di sejumlah sektor, salah satunya soal dukungan jaringan listrik dan meningkatkan kualitas udara.
Melansir laman Reuters hari ini, Rabu, 15 November 2023, berdasarkan informasi dari tiga orang yang mengetahui percakapan Jokowi dan Joe Biden, disebutkan bahwa Indonesia dan AS sepakat untuk berupaya memajukan kemitraan mineral potensial yang berfokus pada nikel logam baterai kendaraan listrik.
Namun Pemerintah AS masih mengkhawatirkan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola di Indonesia. Joe Biden masih akan mengkaji kesepakatan tersebut agar bisa berhasil.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan bahwa Jokowi sepakat membentuk rencana kerja menuju pembentukan perjanjian perdagangan mineral. Dengan perjanjian ini, Indonesia akan memasok mineral untuk baterai kendaraan listrik di Amerika Serikat.
Retno juga mengungkapkan bahwa kedua negara sepakat untuk segera mengimplementasikan Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP). Amerika Serikat dan negara-negara G7 lainnya telah mengeluarkan pendanaan sebesar $ 20 miliar pada tahun lalu untuk membantu Indonesia membersihkan sektor energinya.
Indonesia juga menyerukan pembaruan Generalized System of Preference, yang mengacu pada fasilitas perdagangan AS yang telah dimanfaatkan oleh ekspor Indonesia sebelum berakhir pada akhir 2020.
Selain soal baterai kendaraan listrik, pertemuan Jokowi dan Joe Biden juga membahas kerja sama baru di bidang pertahanan, termasuk keamanan siber, luar angkasa, latihan gabungan, dan ancaman nuklir. Kemudian, ada juga pembicaraan soal penanganan konflik perang Israel-Palestina.
DICKY KURNIAWAN | REUTERS
Pilihan Editor: Spesifikasi Mercedes-Benz Sprinter, Mobil yang Dipakai Anies-Cak Imin ke KPU
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto