TEMPO.CO, Jakarta - Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi mengatakan pihaknya akan membatasi operasional kendaraan angkutan barang saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024. Menurutnya, kendaraan sumbu 3 tidak diperbolehkan beroperasi sementara saat libur Nataru.
"Kami akan komunikasikan seperti tahun-tahun lalu kepada manajemen yang menggunakan kendaraan sumbu 3 untuk sementara tidak beroperasi. Nanti kami rencanakan sebelum tanggal 22 (Desember)," kata Firman, dikutip dari laman NTMC Polri hari ini, Jumat, 24 November 2023.
Namun, akan ada pengecualian pembatasan bagi kendaraan barang yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) dan juga kendaraan logistik sembako. Artinya, saat libur Nataru, kedua angkutan barang tersebut tetap beroperasi normal.
"Khusus kendaraan BBM, logistik sembako, itu tetap bisa berjalan sehingga BBM tidak terganggu, sembako juga tidak terganggu" ucap Firman.
Firman juga mengimbau masyrakat yang nanti melakukan perjalanan saat libur Nataru untuk tertib berlalu lintas dan berkendara dengan toleransi serta tanggung jawab. Selain itu, pengendara juga diimbau untuk selalu menghormati pihak-pihak lain saat berkendara.
Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memprediksi 107,63 juta orang atau 39,89 persen dari total populasi masyarakat Indonesia akan melakukan perjalanan saat libur Nataru 2023/2024.
Prediksi puncak arus pergi atau keberangkatan libur Nataru terjadi pada Sabtu, 23 Desember 2023 dengan sebanyak 12,5 juta orang (11,62 persen), kemudian Sabtu, 30 Desember 2023 sebanyak 12,31 juta orang (11,43 persen), dan Jumat, 22 Desember 2023 dengan 8,85 juta orang (8,22 persen).
Kemudian, puncak arus balik diprediksi terjadi pada Selasa, 2 Januari 2024 sebanyak 20,41 juta orang (18,96 persen), kemudian di hari Senin, 1 Januari 2024 sebanyak 18,21 juta orang (16,92 persen), dan Selasa, 26 Desember 2023 sebanyak 12,01 juta orang (11,16 persen).
Pilihan moda transportasi yang digunakan untuk perjalanan libur Nataru ini didominasi kendaraan pribadi, yakni mobil 35,57 persen atau sekitar 39,97 juta orang dan motor 17,92 persen atau sekitar 20,14 juta orang.
Pilihan Editor: Waspada Kemacetan, Ini Prediksi Puncak Arus Pergi dan Arus Balik Libur Nataru
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto