TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, hanya finis di posisi lima Sprint Race MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Sabtu kemarin. Tim manajer Ducati Lenovo Team Davide Tardozzi menyebut salah satu faktor pembalapnya itu gagal mendapatkan kecepatannya selama Sprint Race karena kesalahan dalam memilih ban.
"Ya seperti yang Anda semua tahu, Bagnaia memilih ban Medium depan dan belakang, sedangkan ban Soft (belakang) seperti yang digunakan Jorge Martin (Pramac Racing) memiliki performa yang lebih baik," kata Tardozzi saat diwawancara MotoGP.com, Sabtu, 25 November 2023.
Menurut Tardozzi, Bagnaia dan Ducati Lenovo mengalami akhir pekan yang berat di GP Valencia. Bahkan, kata dia, Bagnaia gagal melaku ke Kualifikasi 2 (Q2) karena tidak masuk 10 besar dalam catatan waktu kombinasi latihan bebas pertama dan kedua.
"Bagnaia kecewa karena tidak mendapatkan kecepatan seperti yang dia harapkan. Tetapi kami akan berusaha untuk merebut podium di balapan utama besok (Minggu), ujar Tardozzi.
Meski demikian, Tardozzi menyebut Sprint Race GP Valencia berjalan sangat menarik. Dia juga memberikan selamat kepada Martin yang tampil sebagai pemenang. Dia juga optimistis Bagnaia akan mendapatkan hasil lebih baik di balapan utama dan memenangi gelar Juara Dunia MotoGP untuk kedua kalinya secara berturut-tutur.
Tardozzi juga menegaskan bahwa Ducati tidak akan melakukan team order untuk membantu Bagnaia merebut gelar. "Kami tidak memiliki rencana untuk melakukan itu (team order). Seperti di Qatar, Marc Marquez (Repsol Honda) bilang tidak akan menyerang Martin, di Valencia, mungkin ada juga rider Ducati yang tidak akan menyerang Bagnaia," tutur dia.
Di Sprint Race GP Valencia, pembalap Gresini Racing, Fabio Di Giannantonio, sebenarnya memiliki kesempatan untuk melewati Bagnaia. Motor Ducati Desmosedici GP22 yang dikendarai Di Giannantonio tampil lebih cepat, namun terlihat enggan melewati kompatriotnya dari Italia tersebut.
Pembalap yang akrab disapa Diggia itu juga menggunakan ban slick Soft di belakang, sama seperti yang digunakan Martin serta peraih podium dua dan tiga, Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) dan M. Marquez.
"Soal pemilihan ban ini akan sangat menentukan di balapan besok. Kita lihat apa yang dapat kami lakukan untuk Bagnaia."
Sedangkan Bos Tim Pramac Racing, Gino Borsoi, memuji Martin sebagai pembalap MotoGP terbaik di sesi Sprint Race.
"Hari ini Jorge Martin membuktikan dirinya sebagai pembalap terbaik di Sprint. Saya tahu bagaimana kecepatan pembalap saya dan sekarang perjuangan untuk merebut gelar Juara Dunia MotoGP 2023 masih terbuka lebar," kata Borsoi. "Besok kami akan kembali berjuang seperti di Sprint Race."
Borsoi juga meyampaikan bahwa seluruh awak di Pramac Racing akan memberikan dukungan penuh untuk Martin memenangi balapan utama. "Sekali lagi kami masih optimistis Martin bisa memenanginya dan saya harap motor Martin bisa bekerja sama baiknya dengan Sprint Race," ujar Borsoi.
Pilihan Editor: Skenario Bagnaia dan Martin Memenangi Gelar Juara Dunia MotoGP 2023
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto