TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui bahwa jumlah penjualan motor listrik dengan insentif masih minim. Bahkan dia mengatakan jumlah Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) yang terbit hingga September 2023 masih jauh dari target pemerintah.
Seperti diketahui, pemerintah menargetkan ada 200 ribu unit motor listrik baru yang dijual dengan harga subsidi. Namun, hingga September 2023, SRUT yang terbit baru 66 ribu unit. Begitu juga untuk motor listrik konversi, SRUT yang terbit baru 191 unit dari target 50 ribu unit tahun ini.
"Data tersebut tentu masih jauh dari target pemerintah, sehingga dibutuhkan kerja sama dan upaya lebih besar dari seluruh pihak," kata Budi Karya, dikutip dari Tempo.co hari ini, Kamis, 30 November 2023.
Kendati demikian, Menhub mengatakan bahwa Indonesia masih menjadi negara tujuan utama investasi di sektor industri otomotif. Dia mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini menjadi produsen otomotif kedua terbesar setelah Thailand.
"Hal ini diharapkan bisa menjadi peluang untuk memaksimalkan utiitas dari kapasitas produksi industri kendaraan bermotor listrik dalam negeri, guna mewujudkan target industri otomotif dan meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional," ucapnya.
Bila mengutip data dari situs Sisapira, saat ini sudah ada 6.519 pendaftaran untuk insentif motor listrik baru. Dari total pendaftaran tersebut, 4.299 sudah terverifikasi dan sebanyak 4.148 insentif telah tersalurkan. Sisa kuota insentif motor listrik di tahun ini masih sebanyak 185.034 unit.
DICKY KURNIAWAN | RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: Debut di Ducati, Marc Marquez Butuh Adaptasi dengan Mekanik
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto