TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden membuat aturan baru dalam membatasi penggunaan komponen baterai kendaraan listrik yang disuplai dari Cina. Aturan ini dibuat sebagai syarat untuk kredit pajak kendaraan listrik di Negeri Paman Sam yang berlaku mulai tahun depan.
Melansir laman Reuters hari ini, Sabtu, 2 Desember 2023, Departemen Keuangan AS akan melarang bahan-bahan dari Cina dan negara-negara lain yang dianggap dengan nama Foreign Entity of Concern (FEOC). Aturan itu diwajibkan berdasarkan undang-undang yang dibuat pada Agustus 2022.
Aturan tersebut dibuat untuk menjauhkan rantai pasokan baterai kendaraan listrik AS dari Tiongkok. Maka dari itu, aturan ini perlu diawasi ketat oleh para produsen mobil saat mereka membuat keputusan investasi dalam memproduksi baterai kendaraan listrik.
Kebijakan FEOC yang dibuat Joe Biden ini berlaku mulai 2024 untuk ketentuan baterai jadi. Sementara, pada 2025 aturan berlaku untuk ketentuan mineral penting yang digunakan dalam memproduksi baterai kendaraan listrik.
Departemen Energi AS mengungkapkan bahwa sebuah perusahaan akan dianggap FEOC jika dimiliki atau dikendalikan oleh pemerintah asing. Perusahaan juga tidak memenuhi syarat jika entitas yang berkepentingan memegang 25 persen kursi dewan, hak suara, atau ekuitas entitas tersebut.
DICKY KURNIAWAN | REUTERS
Pilihan Editor: Tak Permasalahkan Infrastruktur, Volvo Siap Jual Mobil Listrik di Indonesia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto