TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi terbaru dari University of Washington mengungkapkan bahwa polusi udara atau asap kendaraan saat lalu lintas padat dapat meningkatkan tekanan darah seseorang naik. Peningkatan tekanan darah itu disebut hampir mencapai 5 milimeter air raksa.
Dengan peningkatan tekanan darah itu, seseorang yang memiliki tekanan darah normal bisa menjadi tinggi. Kemudian, orang yang punya tekanan darah tinggi bisa menjadi hipertensi stadium satu.
"Hal itu berdampak besar pada risiko serangan jantung dan stroke," kata Dr. Joel Kaufman, dikutip dari laman Autoblog hari ini, Sabtu, 2 Desember 2023.
Studi ini juga mengambil sudut pandang bahwa tekanan mental saat menghadapi lalu lintas padat juga bisa memperburuk tingkat ketegangan seseorang. Tidak hanya pengendara itu sendiri, banyak orang yang menghirup asap kendaraan saat berada di jalan raya seperti pejalan kaki atau pesepeda.
Studi dilakukan dengan menyalurkan sejumlah kecil asap kendaraan diesel ke dalam ruangan tertutup yang didalamnya ada sejumlah orang. Hasilnya, ada peningkatan tekanan darah yang terjadi sekitar 40 peserta.
Lalu, penelitian juga dilakukan di jalan raya dengan mengoperasikan mobil Dodge Caravan dalam dua versi, yakni menggunakan filter HEPA dan tidak menggunakan filter. Hasilnya, kendaraan tanpa filter ini memengaruhi peningkatan tekanan darah serupa di bawah 5 milimeter air raksa.
Studi ini tidak memberikan solusi, kecuali mengatakan bahwa peningkatan filtrasi pada kendaraan, seperti filter HEPA, dapat membantu menangkap partikel berbahaya dari asap kendaraan.
DICKY KURNIAWAN | AUTOBLOG
Pilihan Editor: Komentar Marc Marquez soal Motor Ducati di Tes MotoGP Valencia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto