TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Asosiasi Fuel Cell dan Energi Hidrogen Indonesia (IFHE) telah menyusun peta jalan hidrogen di Tanah Air. Keduanya dilaporkan bakal mengadakan proyek percontohan stasiun pengisian bahan bakar untuk mobil hidrogen.
Berdasarkan peta jalan tersebut, BRIN dan IFHE akan mengerjakan proyek tersebut hingga 2025 mendatang. Sedangkan untuk adopsi awal energi hidrogen dalam sektor transportasi akan dimulai pada 2031.
“Kami senang PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mau mengoperasikan stasiun pengisian hidrogen di Senayan, Jakarta, mulai Januari 2024,” kata Profesor riset bidang teknologi proses elektrokimia BRIN, Eniya Listiani Dewi, dikutip dari Tempo.
Ketua Kelompok Riset Sistem Fuel Cell dan Produksi Hidrogen, Abdul Hamid Budiman mengatakan pihaknya juga akan membangun purwarupa stasiun pengisian hidrogen hijau. Menurut dia, purwarupa stasiun pengisian itu akan menghasilkan hidrogen hijau bertekanan 150 bar.
“Ini skala kecil untuk mengisi ulang kendaraan hidrogen kami,” kata Abdul Hamid Budiman, masih dikutip dari Tempo hari ini, Senin, 11 Desember 2023.
Sedangkan menurut Eniya, stasiun pengisian hidrogen hijau mini itu bakal menghasilkan 750 mililliter gas hidrogen per jam. “Electrolyzer-nya dialiri listrik dari kincir angin vertikal yang dipasang di depan exhaust gedung dan dikombinasikan dengan fotovoltaik di atap garasi,” ujar Eniya.
Prinsip kerja purwarupa stasiun pengisian hidrogen milik BRIN, kata Eniya, serupa dengan stasiun pengisian hidrogren (HRS) hijau PLN. HRS tersebut akan mendapat gas dari 21 pabrik hidrogen hijau (GHP) di 21 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU).
Eniya menilai bahwa pemerintah harus menetapkan harga bahan bakar hidrogen. Menurut dia, pemerintah idealnya yang menentukan harga tetap tersebut.
“Kalau harga H2 dari GHP PLN itu US$ 2,3 per kg dan sampai ke HRS US$ 5,27 per kg. Mungkin kalau dengan margin menjadi US$ 6 per kg. Kalau di Jepang, hidrogen hijau ditetapkan pemerintah dengan harga US$ 10 per kg karena tujuannya mendorong transportasi,” tutup Eniya.
Pilihan Editor: Porsche Sprint Challenge Indonesia 2023 Berakhir, Siapa Pemenangnya?
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto