TEMPO.CO, Jakarta - Produsen otomotif asal Jepang memang dikenal menguasai pasar ekspor mobil dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2022, tercatat jumlah kendaraan yang mereka kirim mencapai 3.82 juta unit. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding Cina yang hanya mengirim 3.4 juta unit.
Kendati begitu, jumlah kedua produsen tersebut lebih besar dibanding beberapa negara otomotif lain, seperti Jerman yang hanya sanggup mengirim 2.65 juta unit dan Korena Selatan 2.3 juta unit.
Masuk ke 2023, situasi pasar ekspor otomotif diperkirakan berubah karena Cina berpotensi jadi penyumbang kendaraan terbesar di dunia. Dikutip dari Carscoops, Cina Association of Automobile Manufacturers (CAAM) menyebut ada 4.41 juta kendaraan sudah dikirim antara Januari hingga November 2023, naik 58 persen ketimbang periode serupa di 2022.
Di sisi lain, Jepang harus mengakui keunggulan pesaingnya, karena mereka hanya mampu mengekspor sebanyak 3.99 juta unit kendaraan pada Januari sampai November 2023.
Cina memang belum melakukan terobosan untuk Amerika Serikat, dan baru masuk ke Eropa. Namun mereka nyatanya sudah menguasai beberapa pasar lain seperti Meksiko serta Rusia dengan angka signifikan.
Tercatat, mobil asal Cina telah mengirim 730.000 kendaraan ke Rusia antara Januari sampai Oktober 2023. Jumlah itu meningkat tujuh kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Selanjutnya, mereka juga mengirim sekitar 330.000 unit atau meningkat 71 persen. Jumlah tersebut bisa terus bertambah mengingat penerimaan pasar yang baik.
Bahkan tersiar kabar beberapa perusahaan Cina tengah berupaya untuk mendirikan basis produksi di sana. Dengan demikian mereka bisa mengakses pasar Amerika Serikat tanpa membayar bea masuk besar.
Tapi perlu diketahui bahwa tidak semua ekspor dari Cina menggunakan nama perusahaan lokal. Sebagai contoh, Tesla, Volvo, BMW hingga Buick menjadi merek yang diproduksi di Cina dan dikirim ke beberapa negara.
Pasar otomotif Indonesia, juga menjadi salah satu target dari eskpor Cina. Hal ini sudah terlihat dari banyaknya perusahaan yang masuk ke Tanah Air dengan membawa model CBU. Meski begitu, beberapa perusahaan sudah menunjukkan komitmennya untuk membuka fasilitas produksi di Tanah Air. Mulai dari Chery, Neta hingga BYD.
Pilihan Editor: Wuling Cloud EV Ketahuan Sedang Ngecas di SPKLU PLN, Rilis Tahun Ini?
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto