TEMPO.CO, Jakarta - Hyundai dan Kia bekerja sama dengan WL Gore & Associates untuk menandatangani perjanjian di Pusat Penelitian dan Pengembangan Ramah Lingkungan Mabuk, Korea Selatan. Kerja sama ini bertujuan mengembangkan membran elektrolit polimer (PEM) canggih baru untuk kendaraan sel bahan bakar.
Disitat dari laman Carscoops hari ini, Sabtu, 6 Januari 2024, sel bahan bakar hidrogen saat ini menggunakan PEM untuk menghantarkan proton antara dua elektroda. PEM juga digunakan untuk memblokir penggabungan gas hidrogen dan oksigen yang masuk dan bertanggung jawab untuk menghasilkan arus listrik yang diperlukan untuk menggerakkan kendaraan.
Hyundai dan Kia telah bermitra dengan pakar PEM Gore yang berbasis di Delaware selama lebih dari 15 tahun. Kolaborasi ini sekarang lebih fokus pada pengembangan sistem sel bahan bakar yang optimal untuk kendaraan komersial guna meningkatkan kinerja dan daya tahan.
"Dengan memanfaatkan kolaborasi selama 15 tahun, kami akan memperoleh teknologi sel bahan bakar yang canggih dan memimpin pasar kendaraan listrik sel bahan bakar, sehingga mempercepat pergerakan menuju masa depan yang berkelanjutan," kata Kepala Pengembangan Baterai dan Pengembangan Hidrogen dan Sel Bahan Bakar Hyundai dan Kia, Chang Hwan Kim.
Hyundai mengatakan bahwa kemitraan ini akan berfokus untuk kendaraan komersial. Namun, kerja sama tersebut juga membuka kesempatan untuk penggabungan teknologi PEM ke sistem sel bahan bakar generasi mendatang untuk mobil penumpang dan sektor non-otomotif.
Saat ini, Hyundai memiliki mobil hidrogen yang telah dipasarkan, yakni Hyundai Nexo. Meskipun hanya dijual dalam jumlah kecil, namun saat ini pabrikan mobil asal Korea Selatan tersebut dikabarkan tengah mengerjakan generasi selanjutnya dari Nexo.
DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS
Pilihan Editor: Lamborghini Diablo VT Roadster Bekas Donald Trump Dilelang, Odometer 39 Ribu
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto