Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Produsen EV Mulai Beralih ke Baterai LFP, Bagaimana Nasib Cadangan Nikel Indonesia?

image-gnews
Mobil bertenaga listrik BYD seri Atto 3 resmi di luncurkan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024.  BYD Atto 3 yang mengusung baterai BYD Blade Battey (LFP) berkapasitas 49,92 kWh dan 60,48 kWh dan memiliki jangkauan jarak hingga 410 km dan 480 km. TEMPO/Tony Hartawan
Mobil bertenaga listrik BYD seri Atto 3 resmi di luncurkan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024. BYD Atto 3 yang mengusung baterai BYD Blade Battey (LFP) berkapasitas 49,92 kWh dan 60,48 kWh dan memiliki jangkauan jarak hingga 410 km dan 480 km. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah produsen otomotif mulai beralih menggunakan baterai Lithium Ferro-Phosphate (LFP) yang diklaim lebih memiliki kepadatan energi yang tinggi. Tesla menjadi pelopor penggunaan baterai jenis ini, dan sekarang beberapa pabrikan ikut menggunakan baterai LFP.

LFP dibuat menggunakan besi fosfat sebagai bahan katoda. Baterai jenis ini tidak lagi menggunakan bijih nikel seperti baterai Lithium-ion. Lantas, apakah penggunaan baterai LFP akan berdampak pada sumber daya nikel di Tanah Air?

Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bahwa baterai berbasis nikel masih banyak digunakan dalam industri kendaraan listrik. Kendaraan listrik yang membutuhkan jarak tempuh yang lebih jauh dan perlu akselerasi yang agresif, disebut masih memerlukan baterai yang berbahan baku nikel.

"Industri baterai tidak akan sepenuhnya beralih ke LFP. Ada permintaan yang beragam untuk berbagai jenis baterai, dan baterai berbasis nikel masih akan menjadi bagian penting, terutama untuk aplikasi pada mobil mewah, baterai gadget kita, kendaraan terbang dan banyak lagi produk berteknologi tinggi yang menuntut dimensi lebih ramping, lebih ringan dan memiliki sumber daya penyimpan energi yang ringkas berdaya simpan tinggi dan mampu di-fast charging," kata Yannes kepada Tempo.

Yannes menuturkan bahwa Indonesia bisa memanfaatkan posisinya sebagai produsen nikel terbesar untuk membangun industri baterai lokal yang kuat. Nikel ini tidak hanya untuk diekspor, lanjut dia, tetapi juga untuk membuat baterai berbasis nikel untuk berbagai produk elektronik lainnya.

"Dengan permintaan global untuk baterai berbasis nikel yang masih kuat, Indonesia dapat terus menjadi pemasok utama nikel untuk pasar global sekarang dan masa mendatang," ujarnya.

Cadangan Nikel di Indonesia

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia pada 2022. Menyandang status tersebut, berapa sebenarnya volume cadangan nikel yang ada di Indonesia?

Dalam laporan USGS, jumlah produksi nikel di dunia pada 2022 diperkirakan mencapai 3,3 juta metrik ton (MT). Jumlah tersebut meningkat 20,88 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya tercatat sebanyak 2,73 juta metrik ton.

Indonesia berkontribusi sebanyak 1,6 juta metrik ton atau sekitar 48,48 persen dari produksi global keseluruhan. Tahun lalu, Indonesia juga memiliki cadangan nikel terbesar dengan jumlah 21 juta metrik ton, mengalahkan Australia di posisi kedua dengan jumlah 19 juta metrik ton.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melansir mining-technology.com, GlobalData mencatatkan Indonesia mengalami peningkatkan output nikel sebesar 13 persen pada 2021. Jumlahnya diprediksi akan terus meningkat sebesar empat persen selama kurun waktu 2022 hingga 2026.

Nikel di Indonesia saat ini dikelola oleh empat perusahaan tambang nikel terkemuka di Tanah Air, yakni Sumitomo Metal Mining, PT Vale Indonesia Tbk, PT Antam (Persero) Tbk., dan Eramet. 

Produksi nikel Sumitomo Metal Mining mengalami penurunan 5 persen selama periode 2020-2021. Begitu juga dengan Vale dan Antam yang masing-masing mengalami penurunan produksi 5 persen dan 0,58 persen selama periode yang sama.

Namun di kuartal pertama 2023, Vale Indonesia mencatatkan kenaikan jumlah produksi nikelnya. Perusahaan ini memiliki 118 ribu hektare tambang nikel yang tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

Hingga saat ini, Vale telah menghasilkan nikel dalam matte sebanyak 16.769 ton atau naik 21 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, Eramet Indonesia melalui PT Weda bay Nickel, mencatatkan cadangan nikel sebesar 12,2 juta ton. Cadangan nikel Eramet ini rata-rata memiliki kandungan nikel sebesar 1,48 persen.

Pilihan Editor: Gibran Bilang Baterai Tesla Masih Pakai Nikel, Tak Ada yang Gunakan LFP?

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

1 hari lalu

Pengunjung  melihat salah satu stan pameran otomotif Periklindo Electric Vehicles Show (PEVS) 2024 di Jakarta International Expo (JIEXpo), Kemayoran, Jakartra, Selasa 30 April 2024. PEVS 2024 diikuti 116 peserta dari merk mobil dan motor listrik, industri pendukung, hingga aksesoris kendaraan. TEMPO/Tony Hartawan
Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

Merek motor listrik ini sudah dijual di Indonesia, tetapi produksinya masih dilakukan di luar negeri.


Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

1 hari lalu

Presiden Direktur BMW Group Indonesia Ramesh Divyanathan (kedua kanan) didampingi Direktur Komunikasi BMW Group Indonesia Jodie O'tania (ketiga kanan) serta Direktur Sales dan Pengembangan Jaringan BMW Group Indonesia Ariefin Makaminan (keempat kanan) berfoto bersama Sekretaris Kementrian Sekretariat Negara Setya Utama (kanan), Kepala Bagian Kendaraan, Biro Umum, Sekretariat Kementrian Sekretariat Negara Benus Sunggino Drojo (keempat kiri), Direktur Keuangan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (GBK) Hendry Arisandi (kiri), Kepala Biro Umum Sekretariat Kemensetneg Eka Denny Mansjur (ketiga kiri), serta Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Kemensetneg Eddy Cahyono Sugiharto (kedua kiri) usai serah terima mobil listrik BMW i5 dan BMW i7 yang akan digunakan untuk mendukung World Water Forum (WWF) 2024 di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat 3 Mei 2024. BMW Group Indonesia menyerahkan 51 mobil listrik, di antaranya 36 unit BMW i5 dan 15 unit BMW i7 kepada Pemerintah Indonesia untuk kontribusi mereka sebagai 'sustainable mobility partner' dalam World Water Forum 2024 yang diselenggarakan di Bali pada 18-25 Mei 2024. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.


Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

1 hari lalu

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

Ceria menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global baterai EV.


Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

2 hari lalu

Ilustrasi Logo Tesla. REUTERS/Dado Ruvic
Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.


Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

2 hari lalu

Anjungan Teluk Kendari. ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra.
Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.


Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia


Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

2 hari lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar koalisi masyarakat sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. Pembahasan berfokus pada dampak buruk hilirisasi nikel yang merusak lingkungan dalam industri kendaraan listrik. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara


Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

3 hari lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.


Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

4 hari lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar koalisi masyarakat sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. Pembahasan berfokus pada dampak buruk hilirisasi nikel yang merusak lingkungan dalam industri kendaraan listrik. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.


Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

4 hari lalu

Pengolahan bijih nikel di smelter feronikel PT Antam Tbk di Kolaka, Sulawesi Tenggara. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.