TEMPO.CO, Jakarta - Head of Marketing and Communication BYD Motor Indonesia Luther T. Panjaitan mengatakan pihaknya belum berminat pasarkan mobil plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) di Indonesia. Saat ini fokus mereka adalah memasarkan mobil listrik baterai atau battery electric vehicle (BEV).
"Untuk Indonesia sampai saat ini masih sejalan dengan program pemerintah transisi energi dan rasanya EV masih menjadi prioritas kami. BYD tidak tertutup dengan (elektrifikasi) lain, tapi strategi kami ya BEV," kata Luther saat ditemui di BSD, Tangerang, Selasa, 23 Januari 2024.
Luther menjelaskan bahwa secara global, BYD tidak memiliki model hybrid melainkan mobil listrik dengan range standard. Di global, PHEV masuk ke dalam kategori NEV atau New Energy Vehicle yang sebenarnya masuk dalam segmen kendaraan listrik tapi memiliki mekanisme jarak (range).
"PHEV ini juga major player kami. PHEV di global itu masuk NEV, jadi secara mekanisme dari kendaraan itu adalah EV," ujarnya.
Di global, saat ini BYD memiliki sejumlah produk mobil hibrida, misalnya yang cukup populer di negara asalnya, Cina adalah BYD Tang PHEV dan BYD Chazor Hybrid.
Penjualan Mobil Hybrid BYD
Pada November tahun lalu, BYD mencatatkan namanya sebagai perusahaan otomotif pertama yang mencapai produksi 6 juta unit untuk mobil listrik dan hybrid. Mobil-mobil tersebut telah diproduksi terhitung sejak tahun 2008.
Melansir laman Carscoops, pada April 2022, BYD telah menghentikan semua mobil mesin pembakaran internal (ICE). Strategi perusahaan dialihkan dengan mengarahkan fokusnya pada kendaraan listrik yang mencakup plug-in hybrid, range-extender, dan kendaran listrik murni.
Perlu dicatat, produksi 6 juta ini merupakan pencapaian khusus untuk segmen NEV (neighborhood electric vehicle). Pabrikan lain, seperti Toyota telah memproduksi lebih banyak kendaraan listrik, yakni 15 juta unit untuk mobil hybrid dan Tesla telah mencapai angka 5 juta unit untuk mobil listrik murni.
Kendaraan keenam juta dari BYD ini adalah Fang Cheng Bao Leopard 5, yang diluncurkan dari jalur produksi pabrik Zhengzhou. SUV PHEV ini sedikit lebih kecil dari Toyota Land Cruiser Prado. Mobil ini debut Agustus lalu dan pengiriman unit dimulai pada November 2023.
BYD membutuhkan waktu 13 tahun untuk memproduksi satu juta NEV pertamanya. Kemudian butuh satu tahun berikutnya untuk mencapai jumlah produksi 2 juta unit, serta 6 bulan berikutnya mencapai 3 juta unit produksi.
Selanjutnya, untuk mencapai 2 juta unit berikutnya diraih dalam waktu 9 bulan berikutnya. Angka terakhir di 6 juta unit dicapai hanya dalam waktu 3 bulan selanjutnya, ini berkat peningkatan kapasitas produksi.
BYD memiliki sembilan pabrik yang memproduksi kendaraan penumpang PHEV dan BEV di Cina. Pabrik-pabrik tersebut berlokasi di Kota Xian, Jinan, Zhengzhou, Changzhou, Xiangyang, Hefei, Changsha, Fuzhou, dan Shenzhen. BYD juga telah mengekspor mobil ke 57 negara di seluruh dunia.
Khusus di Indonesia, BYD saat ini memasarkan tiga model mobil listrik baterai yang terdiri dari Dolphin, Atto 3, dan Seal.
Pilihan Editor: Test Drive: Konsumsi Daya Mobil Listirk BYD Dolphin 15,3 kWh per 100 Km
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto