TEMPO.CO, Jakarta - Daihatsu memperpanjang penghentian produksi di semua pabriknya di Jepang hingga pertengahan Februari 2024. Semula, penghentian produksi ini dijadwalkan hanya sampai akhir Januari ini.
Melansir laman Paultan hari ini, Jumat, 26 Januari 2024, Daihatsu menghentikan produksi di empat pabriknya yang ada di Jepang. Ini merupakan buntut dari skandal uji keselamatan mobil-mobil yang diproduksi Daihatsu.
Daihatsu sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan produksi sebagian di Pabrik Oyamazaki di Kyoto. Meskipun produksi untuk model Daihatsu Thor, Toyota Roomy, dan Subary Justy di pabrik itu tidak akan dilanjutkan hingga 16 Februari, namun model Toyota Probox dan Mazda Familia Van sedang dipertimbangkan.
Sejak skandal uji keselamatan yang terjadi, Daihatsu terus mengalami permasalahan dari sisi produksi dan penjualan kendaraannya. Pekan lalu, ada tiga persetujuan jenis kendaraan (VTA) yang dicabut oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT).
Kemudian, pencabutan izin juga diikuti dengan penarikan kembali atau recall terhadap 322.740 unit Daihatsu Cast dan Toyota Pixis Joy, yang disebabkan kedua mobil tersebut dianggap tidak sesuai dengan standar keselamatan.
MLIT juga mengeluarkan perintah kepada Daihatsu untuk melakukan reformasi mendasar terhadap manajemen, lingkungan tempat kerja, dan budaya yang mengakibatkan skandal ini, khususnya tes keselamatan kecelakaan yang dilakukan untuk mendapatkan persetujuan peraturan untuk beberapa model.
Perkiraan awal, dari skandal ini, Daihatsu diperkirakan mengalami kerugian lebih dari 100 miliar yen atau sekitar Rp 10 triliun. Kerugian itu berasal dari penutupan pabrik hingga pemberian kompensasi finansial kepada pemasok.
DICKY KURNIAWAN | PAULTAN
Pilihan Editor: Imbas Skandal Uji Keselamatan, Daihatsu dan Toyota Lakukan Recall
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto