Cerita 165 Pemikir di Balik Mobil Desa Mahesa Nusantara

Senin, 2 Oktober 2017 15:27 WIB

Mobil Pedesaan Mahesa Nusantara tipe pick up di bengkel Kiat Motor miliknya di Jalan Solo - Jogja, Ngaran-Mlese, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, pada Jumat, 29 September 2017. TEMPO/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Klaten - Inisiator Moda Angkutan Hemat Perdesaan atau Mahesa Nusantara, Sukiyat, mengungkapkan rahasia di balik cepatnya proses mewujudkan idenya membuat kendaraan perdesaan yang awalnya terinspirasi dari grandong itu. Grandong merupakan sebutan bagi kendaraan hasil modifikasi mesin pertanian untuk alat angkut di perdesaan.

"Semua ini tidak akan terwujud kalau saya sendirian. Ada 165 pemikir di belakang saya," katanya kepada Tempo di bengkel Kiat Motor miliknya di Jalan Solo-Yogyakarta, Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, akhir pekan lalu.

Baca: Belum Diproduksi, 6.000 Unit Mobil Mahesa Sudah Dipesan

Baru digagas sekitar 3,5 tahun lalu, Mahesa kini sudah punya purwarupa tiga tipe, yaitu double cabin, pick up, dan kendaraan peralatan pertanian. Mahesa yang bermesin diesel 650 cc dan didesain multifungsi (untuk mengangkut penumpang, barang, serta dilengkapi power take off yang dapat disambungkan ke mesin-mesin pertanian ataupun generator listrik) itu ditargetkan mulai diproduksi massal pada Agustus 2018.

Para pemikir yang disebut Sukiyat itu berasal dari sejumlah daerah di Indonesia. Mereka tergabung dalam Institut Otomotif Indonesia (IOI), Yogya Presisi Teknikatama Industri (YPTI), Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO), JERICHO, Karoseri ABC, dan beberapa perguruan tinggi.

Simak: Begini Cikal Bakal Mobil Perdesaan Mahesa Rintisan Sukiyat

Sukiyat mengatakan 165 pemikir itu memiliki keahlian di berbagai bidang, mulai teknik otomotif, manajemen keuangan, strategi bisnis, hingga marketing. Bekerja di balik layar, mereka membantu menerjemahkan mimpi Sukiyat ke dalam kerja nyata.

“Saya hanya otodidak. Bisa membuat, tapi tidak bisa menggambar. Jadi mereka yang saya minta menggambar. Mereka juga selalu memberi dukungan moril dan menyumbang pemikiran bahwa saya harus begini-begini,” ujar pria yang hanya mengantongi ijazah sekolah menengah pertama karena tidak lulus seolah menengah atas itu.

Sukiyat berujar Indonesia sebenarnya memiliki banyak tenaga ahli, yang mempunyai ide-ide cemerlang dan kemampuan untuk mewujudkannya. Namun, menurut lelaki 60 tahun itu, para ahli dari Indonesia masih kurang percaya diri. Karena itu, diperlukan suatu motivasi khusus untuk menghubungkan mereka menjadi satu kekuatan dalam visi dan misi yang sama.

Mbok saya dibantu. Saya sudah pincang, jalan sendiri, apa tidak kasihan? Indonesia kalian tinggalkan, lantas bagaimana nasib anak cucu kita? Mbok ayo coba mencari surga, membuat sesuatu yang bermanfaat bagi bangsa sendiri,” ucapnya, yang terlahir dengan kaki kiri kurang sempurna, mengenang kisahnya saat pertama kali menghimpun para ahli untuk membuat Mahesa.

Tidak hanya bermodal mimpi. Selama 3,5 tahun, Sukiyat membiayai semua proses pembuatan purwarupa mobil desa Mahesa dengan uang pribadinya. “Tidak saya hitung berapa habisnya. Sebenarnya bisa selesai lebih cepat, tapi kami bekerja dengan sangat teliti. Hal-hal kecil pun kami pikirkan sampai detail,” tutur ayah dua anak itu.

Sukiyat menambahkan, pilihannya menggandeng para ahli sejak awal adalah pelajaran yang dia petik dari pengalaman masa lalunya saat pertama kali menginisiasi mobil Esemka.

“Kalau Kiat Esemka dikejar kayak gini (melibatkan banyak ahli sejak awal dengan komitmen kerja cepat), pasti jadi. Tapi, kalau hanya mengumpulkan kepala sekolah, jadinya cuma cerita saja, enggak selesai-selesai,” katanya sambil tersenyum.

Berita terkait

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

4 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

18 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

33 hari lalu

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

Teten bangga terhadap UMKM otomotif di Indonesia yang memproduksi sparepart otomotif, dengan kualitas dan harganya bersaing.

Baca Selengkapnya

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

50 hari lalu

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

54 hari lalu

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

Penemuan dari UI ini telah melewati proses penelitian sejak 2000. Selain pada bodi dan interior otomotif, aplikasi juga dicoba pada pesawat terbang.

Baca Selengkapnya

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

58 hari lalu

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.

Baca Selengkapnya

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

24 Februari 2024

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

Tahun 2024 bertepatan dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu), bagaimana tren, proyeksi penjualan hingga dampak iklim politik terhadap industri otomotif?

Baca Selengkapnya

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

23 Februari 2024

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

19 Februari 2024

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu memberikan komentar terkait ramainya pabrikan Cina yang mengisi pasar mobil listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya