Subsidi Dipangkas, Laba Pabrikan Mobil Listrik di Cina Anjlok

Reporter

Tempo.co

Jumat, 18 Mei 2018 21:39 WIB

Mobil listrik BYD E6 di Beijing Auto Cina di Beijing. AP Photo/Alexander F. Yuan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa bulan terakhir, banyak pabrikan kendaraan listrik, termasuk mobil listrik baru di Cina yang menghadapi situasi tidak biasa, yaitu penjualan yang terus meningkat, namun laba menurun secara signifikan.

Menurut Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Cina, sebanyak 143 ribu kendaraan listrik, termasuk mobil listrik, telah terjual di Cina dalam kuartal pertama 2018, naik sebesar 154 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Namun, BYD, produsen mobil listrik terkemuka di Cina, membukukan laba sebesar 102 juta yuan (sekitar Rp 226 miliar), turun 83 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Baca: Kota Hangzhou Mulai Bangun Fasilitas Charging Mobil Listrik

Dua perusahaan bus listrik di Cina, Yutong Bus dan Zhongtong Bus, juga melaporkan penurunan laba sebesar 22 dan 67 persen masing-masing di 2017.

Perusahaan-perusahaan ini menghubungkan penurunan laba dengan penghapusan subsidi dari pemerintah yang dilakukan secara bertahap. Subsidi pemerintah tersebut dimulai pada 2010 lalu untuk mendorong pertumbuhan di sektor kendaraan energi alternatif.

Advertising
Advertising

Didorong oleh kebijakan pemerintah yang menguntungkan serta meningkatnya permintaan kendaraan listik dari konsumen yang mulai sadar lingkungan, produksi dan penjualan tahunan kendaraan listrik di Cina menjadi nomor satu di dunia dari 2015 hingga 2017. Pada akhir 2017, penjualan kumulatif melebihi 1,8 juta unit atau lebih dari setengah total penjualan kendaraan listrik di seluruh dunia.

Namun pada saat yang bersamaan, beberapa pabrikan kendaraan listrik bermain curang terhadap penawarannya untuk tujuan menerima subsidi. Tindakan ini merugikan kepentingan konsumen dan menciptakan kekacauan di pasar.

Baca: Bebas Pajak, Penjualan Mobil Listrik di Cina Melonjak

Pada bulan Desember 2016, sejumlah kementerian Cina bersama-sama mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi subsidi kepada pembeli kendaraan energi alternatif, kecuali kendaraan elektronik sel bahan bakar, sebesar 20 persen pada 2019 dan 2020.

Februari ini, mereka mengumumkan potongan subsidi lebih lanjut sebesar 30 persen untuk kendaraan listrik selama periode Februari-Juni.

Perubahan kebijakan tersebut mendorong beberapa pabrikan kendaraan listrik untuk mengambil sebuah tindakan agar terhindar dari dampak negatif.

BAIC BJEV, pabrikan kendaraan listrik terkemuka lainnya di Cina, memulai program yang memungkinkan konsumen untuk menukar atau mendaur ulang baterai kendaraan mereka, sebagai upaya untuk meningkatkan utilitas baterai tersebut.

Baca: Cina Dirikan 100 Ribu Tiang Charger Mobil Listrik di Beijing

"Untuk meningkatkan daya saing kami, BAIC menerapkan gaya pemasaran baru pada tahun ini dengan memotong harga mobil dan meningkatkan efisiensi baterai," kata Li Yixiu, wakil General Manager perusahaan tersebut.

Untuk hal ini, BYD juga telah mengerahkan upaya untuk mengembangkan model kendaraan yang memenuhi kriteria baru subsidi pemerintah, juga mesin listrik yang lebih bertenaga dan baterai yang lebih efisien.

Meskipun ada penurunan laba yang signifikan, para eksekutif perusahaan tetap merasa optimis dengan prospek pasar mobil listrik di negara Tirai Bambu tersebut.

"Tekanan pasar telah mendorong kami untuk meningkatkan daya saing. Kami sangat yakin dengan teknologi, rantai produksi, dan strategi perusahaan kami," kata Hu Enping, Chief Brand Officer BAIC BJEV.

CHINA DAILY | RYAN DWIKY ANGGRIAWAN

Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

21 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

10 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

12 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

15 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

16 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

17 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

17 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

21 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

24 hari lalu

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

25 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya